- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komisi IV DPRD NTT bersama
Wakil Ketua DPRD NTT, Alexander Take Ofong meninjau
langsung proyek ruas jalan provinsi Waijarang-Wulandoni yang
saat ini sudah mulai dikerjakan.
Pada kesempatan itu, mereka bertemu langsung pihak kontraktor pelaksana
dan mendengar secara langsung kendala teknis dan nonteknis yang dihadapi di lapangan.
Pasalnya sudah hampir dua minggu pengerjaan proyek ruas jalan itu
terhambat karena adanya kendala di lapangan.
Mengingat proyek ruas jalan yang saat ini dikerjakan di
Desa Bour, Kecamatan Nubatukan cukup strategis untuk kelancaran pengerjaan Jembatan Waima nanti,
Alex Ofong meminta semua pihak baik pemerintah kabupaten, stakeholder dan
masyarakat untuk mendukung proyek ini.
Pada tahun 2020, pengerjaan fisik untuk Jembatan Waima sudah mulai
dikerjakan, maka dari itu, dia harap hambatan-hambatan teknis dan nonteknis ini
tak terjadi lagi.
"Jembatan Waima telah dibahas oleh DPRD Provinsi pada kebijakan umum
perubahan tahun 2019 maupun kebijakan umum APBD tahun 2020, untuk di
perubahannya akan dianggarkan perencanaannya, dan di tahun 2020 akan
dilanjutkan dengan pembangunan fisik," jelasnya, Sabtu (3/8/2019)
"Seperti ini kan (hambatan pengerjaan proyek ruas jalan provinsi Waijarang-Wulandoni)
harusnya tidak ada karena masyarakat harus menikmati manfaat dari anggaran
negara itu. DPRD punya komitmen untuk itu," kata politisi asal Partai
Nasdem ini.
Pihaknya prihatin kalau anggaran sudah disetujui tetapi tidak diselesaikan
pengerjaan jalan tersebut. Oleh karena itu, pihak legislatif dan Dinas PU
Provinsi juga akan terus berkoordinasi supaya pengerjaan jalan tetap
dilaksanakan hingga masa kontrak usai.
Pemerintah provinsi NTT berkomitmen membangun Jembatan Waima yang
menghubungkan Kecamatan Nubatukan dan Nagawutung Kabupaten Lembata,
dengan menetapkan rencana survei investigasi desain (SID) dalam KUA-PPAS
Perubahan 2019 senilai 500 juta rupiah dan pengerjaan fisik konstruksi dalam
KUA-PPAS tahun 2020 senilai 15-20 miliar rupiah.
Sebagaimana diketahui, Jembatan Waima ambruk
dihantam arus sungai Waima yang deras pada musim hujan Desember 2018 silam.
Sampai sekarang puing-puing jembatan nahas itu masih tersisa. Pada musim kering
seperti sekarang, warga terpaksa harus melewati jalan alternatif di permukaan
sungai yang kering. Pada musim hujan, kondisi ini tentu tak memungkinkan lagi
bagi warga untuk melintas.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar