SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Pekerjaan Jalan PT Agogo Terancam Mangkrak

PANTAU. Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, Bupati Matim, Agas Andreas dan rombongan memantau pekerjaan proyek jalan provinsi di Elar Selatan, Selasa (14/1)

Ruas Bealaing-Mukun-Mabazang
Proyek jalan provinsi di ruas jalan Bealaing-Mukun-Mabazang, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) terancam mangkrak. Melihat kondisi itu, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi meminta kontraktor untuk kerja kebut.
Pantauan Timor Express, Selasa (14/1), sekira pukul 10.30, Josef Nae Soi bersama rombongan tiba di Wukir Kecamatan Elar Selatan. Melalui perjalanan dari bandara Soa Kabupaten Ngada menuju batas Ngada-Matim. Di perbatasan tepatnya di Kampung Mbazang Desa Sangan Kalo, rombongan Wagub Josef disambut Bupati Matim, Agas Andreas.
Josef diterima secara adat kepok curu oleh masyarakat setempat. Selanjutnya menuju rumah jabatan Camat Elar Selatan di Wukir. Hadir dalam kunjungan kerja Wagub Josef, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi NTT dan pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Matim.
Hadir juga Ketua PKK Matim, Theresia Wisang, Forkopimda, Camat Elar Selatan, Stefanus Lamar, sejumlah kepala desa di Kecamatan Elar Selatan dan tokoh masyarakat. Sekira pukul 12.30, Wagub Josef dan Bupati Agas serta rombongan menuju lokasi proyek pembangunan jalan provinsi section 2 yang berlokasi di wilayah Elar Selatan.
Sementara di lokasi terpantau, progres fisik belum mencapai 100 persen. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Kontraknya sudah selesai Desember 2019. Namun, pihak kontraktor diberi waktu tambahan 50 hari untuk bisa diselesaikan, yakni hingga Februari 2020 mendatang. Jika tidak kebut, maka proyeknya mangkrak.
“Hari ini kita datang, ingin memastikan proses pekerjaan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Matim dan Kabupaten Ngada berjalan dengan baik,” ujar Josef kepada sejumlah media di lokasi proyek jalan provinsi.
Dia berharap pekerjaan infrastruktur jalan section 2 atau segmen kedua bisa rampung hingga akhir Februari 2020 mendatang. Sehingga masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya. Josef meminta kontraktor pelaksana, PT Agogo untuk bekerja serius dan kerja cepat atau kebut.
“Saya berharap kontraktor pelaksana bisa kerja kebut dan bisa selesai Februari. Sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat jalan ini. Jika sampai pada waktu yang suda disepakati belum selesai, maka pemerintah akan mengambil langkah tegas sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegas Josef.
Sementara, Bupati Matim, Agas Andreas berharap pekerjaanya bisa tuntas. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan ruas jalan yang ada. Sudah lama publik merindukan agar kondisi jalan menuju Elar Selatan diintervensi. Tentu kerinduan publik sudah dijawab oleh pemerintah provinsi. Di mana, tahun 2019 belasan kilometer sudah diintervensi.
“Kita berharap, paket pekerjaan jalan provinsi bisa dikerjakan tuntas dan hasilnya pun bagus. Ini ruas jalur ekonomi. Sudah lama masyarakat rindukan intervensi pembangunan di jalan ini. Tinggal nanti kita berharap ada alokasi anggaran baru untuk pembangunan lanjut di ruas jalan provinsi ini,” kata Agas.
Sementara Camat Elar Selatan, Yopi Helmon yang ditemui di lokasi proyek mengatakan, pekerjaan proyek jalan di ruas jalan provinsi itu mengalami keterlambatan. Masyarakat cemas, paket proyek untuk segmen dua tidak tuntas dikerjakan dan hasilnya mangkrak. Boleh dinilai progres fisiknya saat ini, baru mencapai 65 persen.
“Saya dapat informasi dari petugas lapangan dari rekanan atau kontraktor, kalau rekanan itu diberi waktu tambahan 50 hari untuk selesaikan pekerjaan. Karena kontraktor awalnya sampai Desember 2019. Kita memang lihat, sejak awal pekerjaan terlambat. Kita takut, proyek ini nanti jadi mangkrak,” kata Yopi.
Dikatakan, dari informasi yang diperoleh Yopi, nilai proyek jalan provinsi segmen dua di ruas jalan Bealaing-Mukun-Mbazang sebesar Rp 14 miliar lebih. Paketnya pelebaran dan konstruksi pengerasan pasir batu serta pasangan saluran drainase. Paket ini dikerjakan PT Agogo.
Sementara segmen satu, nilai kontraknya sebesar Rp 18 miliar oleh PT Wijaya Graha Prima dengan paket berupa perbaikan hingga hotmix. Untuk paket segmen satu, pekerjaanya sudah selesai. Tinggal pemeliharaan selama satu tahun. Warga berharap, pekerjaan proyek jalan provinsi segmen dua bisa dikerjakan tuntas dan hasilnya berkualitas.
Sumber:




Komentar