- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Jembatan Bangkoor di
Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, tidak rampung dibangun.
|
Pembangunan Jembatan Bangkoor di
Desa Bangkoor, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka Pulau
Flores yang diperpanjang waktu pelaksanaannya sampai pertengahan Februari 2020
ternyata tidak dirampung, kini diajukan ke Kejari Maumere.
Warga desa setempat tidak bisa memanfaatkan jembatan yang mulai dikerjakan
tanggal 7 Agustus 2019.
Keterangan dihimpun pos-kupang.com, Rabu (19/2/2020) menyebutkan proyek
jembatan senilai Rp 1.264.143.000 dilaksanakan CV.Gracia Sukses Mandiri
berlangsung selama 140 hari kalender sampai 25 Desember 2019. Masyarakat Desa
Bangkoor yang tidak menikmati proyek itu mengadukannya kepada Kejaksaan Negeri
Maumere.
"Mesti konfirmasi dengan pimpinan (Kajari Maumere). Saat ini Pak
Kajari bertugas di luar daerah," kata Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan
Negeri Maumere, Cornelis S.Oematan, S.H, kepada pos-kupang.com, Rabu pagi di
Maumere.
Keterangan dihimpun pos-kupang.com, di Maumere menyebutkan pengerjaan jembatan
yang menghubungkan ruas jalan di desa itu hanya menyelesaikan dua sisi sayap.
Bentangan jembatan belum dikerjakan.
Kepala Dinas PUPR Sikka, Tommy Lameng, belum bisa dikonfirmasi memberikan
penjelasan pembangunan Jembatan Bangkoor.
Pesan WhatsApp yang dikirim tidak diresponya.
Anggota DPRD Sikka asal Kecamatan Talibura, Frans Parera, menjelaskan,
proyek jembatan ini masih dilanjutkan. Ia berharap pemerintah memberikan
kelonggaran waktu bagi rekanan menyelesaikanya.
"Dalam rapat dengan komisi, saya sudah sampaikan kondisi bangunan ini
sejak tender sampai pengerjaan saat ini. Warga di sana sangat butuh jembatan,
kami minta dikasih kesempatan kepada rekanan untuk selesaikan," ujar Frans
Parera.
Dia mengatakan,sayap kiri dan kanan jembatan telah rampung. Demikian juga
bentangan lantai pada aliran air telah diselesaikan.
"Saat ini mereka sudah pasan tiang dari pohon kelapa untuk mengecor
bentangan jembatan," kata Frans Parera.
Menurut Frans Parera, proyek jembatan ini dilakukan dua kali tender.
Tender pertama dengan panjang 7-8 meter, setelah digali panjang menjadi 12-13
meter sehingga dilakukan adendum dan direncanakan ulang.
"Kondisi medan proyek juga, kalau air pasang, mereka tidak bisa
kerja. Ini juga salah salah satu sebab keterlambatan," kata anggota Fraksi
Partai Golkar ini.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar