EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Kinerja Dinas PU NTT Diapresiasi, Mutu Pekerjaan Harus Lebih Diawasi


Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama ini, khususnya dalam pembangunan sarana infrastruktur, mendapat nilai plus dari para tokoh agama yang ada.


MORAL-POLITIK.COM : Banyak nilai positif yang telah dilakukan oleh Dinas PU Provinsi NTT di bawah kepemimpinan kepala dinasnya Andreas W. Koreh. Meskipun tidak semuanya berjalan dengan baik, tetapi apa yang dilakukan oleh Dinas PU selama ini di NTT dan Kota Kupang khususnya, mendapat apresiasi khusus dari Tokoh Agama.
Salah Satu Tokoh Agama yang memuji kinerja dari Dinas PU Provinsi NTT adalah Rm. Leonardus Enos Dau, RD.
Menurut Romo Enos, banyak hal positif yang terjadi dalam proses pembangunan infrastruktur dan pembanguan-pembanguan lain yang ada di Kota Kupang secara khusus, dan NTT secara umum. Daerah-daerah yang selama ini terisolir, daerah-daerah yang sulit dijangkau, berkat kerja keras Dinas PU,  banyak masyarakat yang sudah terbantu dan daerah-daerah terisolir bisa terjangkau berkat kerja keras dinas PU.
“Memang dalam pekerjaan masih banyak hal terjadi, banyak kekurangan sana sini, sebagi manusia pasti banyak kekurangannya. Tapi saya mau tegaskan di dalam pembangunan infrastruktur dan pembangunan-pembangunan fisik lain, sudah sangat baik dan sangat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, dengan pembangunan yang sering ada pembebasan lahan milik warga, pihak Dinas PU harus melakukan pendekatan kemanusiaan, karena  membangun infrastruktur untuk kepentingan masyarakat, sehingga pendekatan kemanusiaan menjadi hal yang utama, agar  masyarakat juga bisa merasakan itu, dan masyarakat juga bisa menjaga sarana prasarana yang ada.
Budaya orang Kupangkatanya, dan NTT secara umum tidak mau menjaga sarana prasarana yang ada. Misalnya saluran drainase. Saluran  yang ada tidak digunakan secara baik tetapi menjadi tempat sampah, sehingga ketika hujan dengan intensitas yang rendah, genangan air tejadi dimana-mana.
Selain itu, tambahnya, masyarakat juga kurang memperhatikan kerusakan yang terjadi pada tepian jalan yang lunak. Padahal pembangunan jalan menggunakan uang masyarakat, lewat pajak-pajak yang dibayarkan kepada pemerintah. Rakyat harus bisa menjaga itu dengan bekerja sama  pemerintah Provinsi dan Kota Kupang bekerja sama dengan masyarakat untuk membenahi, kerusakan-kerusakan kecil sehingga tidak membesar yang menyedot anggaran yang besar.
Meskipun memberikan apresiasi tinggi pada Dinas PU, namun ada satu kritikan yang disampaikan Romo Enos, yaitu menyangkut mutu pekerjaan yang dihasilkan pihak ketiga sebagai pekerja proyek milik Dinas PU.
Menurutnya, mutu pekerjaan seringkali  masih menjadi tanda tanya karena sistem di Indonesia dikontrakan kepada pihak ketiga, sehingga dirinya menyarankan kepada Dinas PU agar melakukan pengawasan yang intensif agar pekerjaan sesuai dengan bestek yang ada. Kalau ada kerjasama yang baik antara kontraktor dan Dinas disertai pengawasan yang baik maka mutu pekerjaan juga akan lebih.
“Momen hari Bhakti PU dijadikan semangat baru untuk memiliki rasa tanggung kawab, tanggungjawab moril agar semua pekerjaan yang dilakukan Dinas PU bisa dimanfaatkan oleh warga Kota, maupun NTT secara keseluruhan,” pungkas dia
sumber:

Komentar