EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Polemik PDAM Tirta Lontar, Nicky Uly: Terpenting Air Jalan 1×24 Jam!


Polemik siapa yang paling berkompoten mengelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lontar Kota Kupang cenderung makin meruncing. Nicky Uly, salah satu mantan pejabat senior di Pemerintah Kota Kupang, kini Anggota DPRD Kota Kupang dan fungsionaris Partai Nasdem punya perspektif beda.


MORAL-POLITIK.COM : Nicky Uly dimintai pendapatnya terkait pernyataan Direkter Utama (Dirut) PDAM Tirta Lontar Kabupaten Kupang Jhon Ottemoesoe, yang menyatakan bahwa rencana pengambilalihan PDAM Kabupaten Kupangtidak segampang yang dipikirkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pasalnnya Pemkab Kupang sudah banyak melakukan investasi dan pihak PDAM Kabupaten sendiri telah bekerja membesarkan PDAM
Rencana Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) mengambil alih pengelolaan PDAM Kabupaten Kupang, kemudian diserahkan pengelolaannya kepada Satker Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Satker-PSPAM) Provinsi NTT, mendapat reaksi dari Dirut PDAM Tirta Lontar Kabupaten Kupang Jhon Ottemoesoe.
Selain itu ngototnya Jhon mempertahankan PDAM tidak sekedar asal dilakukannya, tapi punya bukti yang kuat untuk pengelolaan PDAM. Namun sayangnya ia tidak menyebutkan soal bukti-bukti yang dimaksud, tetapi dirinya siap buka-bukaan soal bukti kepemilikan sampai pada saatnya nanti.
Bahkan Jhon menegaskan, ini percobaan yang kesekian kali untuk merebut PDAM. Silahkan saja dan kami tidak takut.
Nicky yang dimintai pendapat melalui inbox di akun Facebook-nya, Sabtu (10/12/2016) menegaskan, Partai Nasdem Kota Kupang pada prinsipnya mendukung siapa saja pengelolanya (PDAM Tirta Lontar, Red), dengan catatan pelayanan terhadap masyarakat harus optimal dan bermanfaat.
Alasan dirinya mengatakan hal itu mengingat kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan esensi (pokok) manusia.
“Kalau pengelola mampu melayani air bersih 1×24 jam maka siapapun pengelolanya harus kita dukung (tidak perlu berkelahi memperebutkan PDAM padahal kita belum mampu memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Kupang, menghabiskan energi saja, padahal masyarakat Kota Kupang belum merasakan pelayanan yang optimal dan prima)….” tambahnya.
Ia malah menengok kembali ke sejarah PDAM di Kota Kupang yang dibangun oleh Proyek P2SAB Departemen PU saat itu, dengan tujuan memberikan pelayanan air bersih yang optimal bagi masyarakat Kota Kupang.
“Jadi Partai Nasdem Kota tidak melihat ini milik siapa atau hak siapa, tapi lebih kepada pelayanan prima kepada masyarakat selama 1×24 jam,” pungkas mantan Ketua FKPPI NTT ini.
sumber:

Komentar