SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Gunakan Dana Desa Rp. 300 Juta Jalan Desa Wehali Tak Tuntas Dikerjakan



POS KUPANG.COM, BETUN--Ruas jalan sepanjang 400 meter di Desa Wehali, Kabupaten Malaka yang dikerjakan tahun 2016 tak tuntas. Ruas jalan tani yang dibangun menggunakan dana desa senilai Rp. 300 juta lebih ini tak semuanya menggunakan talud.
Kuat dugaan, tak tuntasnya pengerjaan itu akibat perencanaan yang kurang teliti. Apalagi, setelah dibangunnya jalan tani tersebut, sebagian sawah warga tergenang air akibat kurangnya deker untuk menyalurkan air.
Vinsen Bringin, warga Dusun Bakateu yang ditemui Pos Kupang, Rabu (22/2/2017) mengatakan, dirinya terlambat menanam padi akibat sawahnya tergenang air karena tidak ada deker. Oleh sebab itu, ia bersama beberapa warga berinisiatif membongkar jalan tani dan memasang pipa paralon saluran air.
"Pemerintah desa harus membangun sekurangnya empat deker lagi sebagai lintasan air. Jika tidak sebagian sawah kami akan tergenang air. Selain itu, kami berharap sebagian badan jalan tani yang belum ada talud bisa dibuatkan talud agar material sertu tidak berhamburan ke dalam area sawah kami," tuturnya.
Kepala Desa Wehali, Yohanes Roby mengakui tak tuntasnya pengerjaan jalan tani tersebut akibat kesalahan perencanaan yang dibuat PU. Dinas PU membuat perencanaan tanpa turun ke lapangan sehingga tidak memperhitungkan jika jalan tersebut dibangun di area persawahan.
"Ini sudah salah dari perencanaan sehingga anggaran yang disediakan tak cukup. Akibatnya, tidak semua ruas jalan memiliki talud. Ada sekitar 20 meter yang belum bertalud," tutur Roby.
Dirinya berjanji, di tahun 2017 akan melanjutkan pengerjaan jalan tani tersebut hingga tuntas termaksud penambahan deker sebagai lintasan air.
"Kita akan lanjutkan pengerjaannya di tahun 2017 ini. Kami berharap Dinas PU dalam membuat perencanaan bisa turun ke lapangan sehingga tidak salah hitung lagi," tuturnya.

Pantauan Pos Kupang, sekitar 20 meter dari 400 meter ruas jalan tani di Desa Wehali tak memiliki talud. Selain itu, empat titik ruas jalan tani dijebol masyarakat untuk membuat lintasan air agar persawahan tidak tergenang dan area persawah lainnya mendapatkan air. Di beberapa titik ruas jalan tani tersebut nampak sertu yang digunakan terlalu tipis sehingga menimbulkan genangan air. 
sumber:

Komentar