SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

20 Tahun Tak Miliki Akses Jalan


Sebanyak 70 kepala keluarga di RT 8/RW 3, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak selama 20 tahun tidak memiliki akses jalan ke pemukiman.
Saat ini warga baru merintis akses jalan, bekerja sama dengan kelurahan juga dibantu oleh program KotaKu atau Kota Tanpa Kumuh. Anggarannya Rp 250 juta. Warga pun secara swadaya membangun jalan.

Ketua RT 8/RW 3, Felipus Tenis mengatakan selama 20 tahun mereka tidak punya akses jalan. Selama ini warga memanfaatkan jalan setapak yang lebarnya hanya beberapa centimeter.
“Waktu awal pengerjaan juga kami sempat ragu, karena lokasinya ada kemiringan sehingga membuat beberapa tim operator yang membawa alat berat untuk melakukan pengerjaan jalan agak sulit,” ujarnya.
Namun pihak operator yang bernama Yohanis Ang meyakinkan bahwa pengerjaan jalan dapat dilakukan. Jalan ini dikerjakan CV. Anugrah Indah dibantu warga setempat.
Dalam proses pengerjaan jalan, terdapat dua unit rumah warga dan satu unit bak penampungan air yang dibongkar. Bahkan ada kuburan yang dipindahkan karena berada di area jalan. “Saya ucapkan terima kasih juga kepada warga yang telah bersedia membongkar rumah dan pindahkan kuburan. Ini karena masyarakat ingin memenuhi kebutuhan akan jalan,” ucapnya.
Lurah Alak, Maximus Lalus membenarkan bahwa selama ini warga yang ada di RT 8 terisolir karena tidak memiliki akses jalan. Namun dengan adanya bantuan dari program KotaKu serta sumbangsih dari masyarakat sehingga proses pengerjaan jalan dapat berlangsung. “Memang ada beberapa rumah warga, kuburan dan pekarangan rumah warga yang dengan ikhlas merelakan untuk dibuat jalan. Hal ini semata-mata untuk mewujudkan keinginan bersama,” tutupnya.ALAK, TIMEX – Sebanyak 70 kepala keluarga di RT 8/RW 3, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak selama 20 tahun tidak memiliki akses jalan ke pemukiman.
Saat ini warga baru merintis akses jalan, bekerja sama dengan kelurahan juga dibantu oleh program KotaKu atau Kota Tanpa Kumuh. Anggarannya Rp 250 juta. Warga pun secara swadaya membangun jalan.
Ketua RT 8/RW 3, Felipus Tenis mengatakan selama 20 tahun mereka tidak punya akses jalan. Selama ini warga memanfaatkan jalan setapak yang lebarnya hanya beberapa centimeter.
“Waktu awal pengerjaan juga kami sempat ragu, karena lokasinya ada kemiringan sehingga membuat beberapa tim operator yang membawa alat berat untuk melakukan pengerjaan jalan agak sulit,” ujarnya.
Namun pihak operator yang bernama Yohanis Ang meyakinkan bahwa pengerjaan jalan dapat dilakukan. Jalan ini dikerjakan CV. Anugrah Indah dibantu warga setempat.
Dalam proses pengerjaan jalan, terdapat dua unit rumah warga dan satu unit bak penampungan air yang dibongkar. Bahkan ada kuburan yang dipindahkan karena berada di area jalan. “Saya ucapkan terima kasih juga kepada warga yang telah bersedia membongkar rumah dan pindahkan kuburan. Ini karena masyarakat ingin memenuhi kebutuhan akan jalan,” ucapnya.
Lurah Alak, Maximus Lalus membenarkan bahwa selama ini warga yang ada di RT 8 terisolir karena tidak memiliki akses jalan. Namun dengan adanya bantuan dari program KotaKu serta sumbangsih dari masyarakat sehingga proses pengerjaan jalan dapat berlangsung. “Memang ada beberapa rumah warga, kuburan dan pekarangan rumah warga yang dengan ikhlas merelakan untuk dibuat jalan. Hal ini semata-mata untuk mewujudkan keinginan bersama,” tutupnya.

Sumber:

Komentar