- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pembahasan tentang rencana pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah disertai turbin listrik energi baru terbarukan di Selat Gonzalu, Kabupaten Fores Timur mengarah ke peletakan batu pertama (Ground Breaking).
Pada rapat di kantor Menteri Koordinator Kemaritiman, Kamis (20/9/2017) pukul 14.10 WIB, mengacu kepada surat permohonan dari Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya, dihadiri juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi NTT Andreas W. Koreh, CEO Tidal Bridge BV Mr. Andre, Mr. Erich, dan Mr. Latif dari Belanda, Sekretaris Dinas PUPR NTT Johanis Tobi, sejumlah pejabat struktural Dinas PUPR NTT disertai staf, dan staf-staf Kementerian Koordinator Kemaritiman.
Gubernur Frans pada awal kesempatan menuturkan bahwa maksud diadakan pertemuan hari ini adalah untuk melaporkan kemajuan (progress) perkembangan dari usaha untuk membangun Jembatan Pancasila Palmerah dan di bawahnya di pasang turbin untuk membangkitkan tenaga listrik dari arus laut atau turbin listrik energi baru terbarukan.
“Pertemuan kali ini merupakan kelanjutan dari pertemuan beberapa bulan yang lalu dengan Pak Menteri, hal mana Pak Menteri telah mendorong agar proses pembangunan ini harus terus berjalan. Oleh karena itu hari ini kami datang kembali untuk menginfomasikan progress dari rencana itu,” katanya.
Ia juga mengingatkan kepada Mentei Luhut bahwa proses pembangunan terus bejalan dan saat ini sedang dilakukan pre-feasibiliti study oleh tenaga ahli Indonesia dengan dibantu oleh tenaga ahli dari Tidal Brigde.
“Pada laporan yang lalu kecepatan arus hanya mencapai 3 meter per detik, tapi sekarang hampir 5 meter per detik,” tambahnya.
Selain itu, ujarnya, pada waktu lalu ia melapokan per KWH mencapai 16 sen dolar, dan setelah ditantang oleh Pak Menteri, ia bertemu Kepala ESDM dan Direktur PLN untuk menghitung kembali.
Ditegaskan Gubenur Frans, setelah selesai diarahkan Pak Menteri, dirinya melakukan penghitungan lagi, ternyata per KWH hanya membutuhkan dana 7,18 dolar sen.
“Oleh karena hari ini kami datang kepada Bapak Menteri agar proyek ini bisa berjalan, sebab ini proyek petama kali di dunia.
Gubenur Frans juga berharap kepada Menteri Luhut, bahwa sesuai aturan, Tidal Bride juga bisa di tunjuk langsung untuk mengejakan kedua proyek tesebut.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar