EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Wah, Jalan Usaha Tani di Desa Tohe-Belu Salah 'Masuk', Tujuannya ke Persawahan Malah ke Perkampungan



POS-KUPANG.COM, ATAMBUA --Pembangunan jalan usaha tanu (JUT) di Desa Tohe, Kecamatan Raihat menuai protes dari sejumlah tokoh masyarakat.
Pasalnya, JUT yang harusnya dibangun di kawasan pertanian tetapi malah dibuat masuk ke perkampungan yang sudah memiliki jalan.
Tak hanya salah penempatan lokasi jalan, kualitas ruas jalan yang dibangun menggunakan dana desa tahun 2016 itu diduga buruk.
Hal ini terlihat dari kondisi jalan yang masuk menuju perkampungan Atabae itu sudah rusak.
Tokoh masyarakat setempat, Ambros Besin kepada Pos Kupang di Haekesak, Minggu (17/9/2017) mengatakan, dirinya sudah melakukan protes dalam rapat musyawarah desa (Musdes) beberapa waktu lalu agar proyek itu dievaluasi dulu sebelum membahas program lain.
"Kita sudah protes, harus evaluasi dulu pembangunan jalan itu. Tapi tidak digubris," ujarnya.
Seharusnya, kata Ambros, ruas jalan JUT itu dibuka masuk ke persawahan atau perkebunan masyarakat sehingga 
mempermudah para petani mengangkut hasil pertaniannya, bukan malah dibuat masuk ke perkampungan.

"Kita sangat sesalkan ini. Harusnya, sesuai perencanaan itu JUT lewat Fatubesi ke Badas menuju Manuaman di Dusun Kotakfau karena di sana ada persawahan," ungkapnya.
Pantauan Pos Kupang, Minggu (17/9/2017), pembangunan ruas jalan ini hanya berupa hamparan pasir dan batu (sirtu) masuk ke perkampungan Atabae, Desa Tohe.
Beberapa titik jalan terlihat sudah rusak karena diduga tanpa digilas saat pengerjaan.
Bagi pelintas yang menggunakan sepeda motor harus waspada karena bisa tergelincir lantaran banyak batu lepas di permukaan jalan. 
Sumber:

Komentar