- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kota Kupang sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan ditata ulang sehingga layak menjadi Kota Flamboyan.
Kota Kupang sebagi Kota Flamboyan tidak saja bagi masyarakat NTT, tapi juga bagi wisatawan Nusantara dan Mancanegara yang datang berkunjung.
Konsep sinergitas pada ranah pemerintah harus benar-benar dijadikan perhatian sehingga pemerintah di level atas tak berjalan sendiri, melepas pemerintah di level bawah bingung mencari-cari pola terbaik.
Pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT yang dipimpin oleh Kepala Dinas Andreas W. Koreh, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang yang di pimpin oleh Walikota Jefritson Riwu Kore (Jeriko) mencoba untuk duduk satu meja guna menemukan pola flamboyan untuk memflamboyankan Kota Kupang.
Melihat konsep pikir tersebut, bukan saja Jeriko yang berkepentingan, tetapi juga Kadis Andreas.
Sebab, konsep Kota Kupang sebagai Kota Flamboyan tak boleh hanya sekedar slogan, jargon, ataupun streotip belaka, bak gincu yang hanya memerahkan bibir dalam kurun waktu tertentu.
Flamboyan yang harus menjadi titik sentral perhatian Kadis Andreas dan Walikota Jeriko adalah bagaimana menata ulang Kota Kupang agar menjadi Kota Flamboyan, atau dengan arti lain sebagai kota yang elok dan tampan bukan saja pada infrastruktur-infrastuktur, tapi mencakup pelayanan yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), tutur kata, senyum, tingkah laku, dan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Bukan isapan jempol, karena hal itu terkuak dalam pertemuan antara Jeriko dengan Andreas di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT, di Kator Gubernur NTT Pertama, Jalan Basuki Racmat No. 1, Kelurahan Naikolan, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Jumat (6/10/2017) pukul 11.00 – 12.00 WITA.
Pada kesempatan itu, Jeriko mengatakan ingin menata berbagai infrastruktur di Kota Kupang. Oleh karena itu, ia menjalin komunikasi intens dengan Dinas PUPR Provinsi NTT.
“Kita tidak bisa mengharapkan anggaran di Kota Kupang. Tidak mungkin andalkan Kota Kupang. Jadi kita mohon bantuan Pemprov untuk ikut menata Kota Kupang, kota kebanggaan kita bersama,” kata Jeriko.
Persoalan yang dihadapi Kota Kupang saat ini, katanya, adalah infrastruktur jalan. Masih banyak jalan yang butuh perbaikan. Termasuk jalan yang menjadi tanggung jawab Pemprov. Selain jalan, lampu-lampu jalan juga masih menjadi pekerjaan berat.
Hal lain yang diujarkan Jeriko adalah keinginannya untuk mengubah wajah Kota Kupang menjadi lebih hijau, bersih dan indah.
“Kami berharap kerja sama dengan Pemprov agar di jalan provinsi ada lampu yang bagus,” tambahnya.
Jeriko mengatakan, lampu jalan harus dilengkapi CCTV untuk mengurangi atau mengantisipasi terjadinya kriminalitas di Kota Kupang. Selain itu, untuk menunjang konsep Smart City, lampu jalan dilengkapi dengan Wifi dan juga lampu hias.
Selain lampu jalan, drainase juga menjadi perhatian serius. Pasalnya, saat musim hujan, beberapa kawasan di Kota Kupang mengalami banjir. “Harus ada drainase yang bagus supaya kurangi banjir,” katanya.
Selain drainase, trotoar juga mesti dibangun. Saat ini sangat sedikit trotoar di Kota Kupang.
“Karena kami targetkan satu atau dua tahun sudah mulai ada perubahan di kota ini, sehingga kami komunikasi terus. Kami berbesar hati karena kami yakin Pak Andre mau mendengar keluhan kita,” kata Jeriko.
Andreas Koreh
Sementara itu, Kadis PUPR Provinsi NTT Andreas W Koreh menyambut baik niat Jeriko berdiskusi tentang tata ruang Kota Kupang.
Kadis Andreas mengatakan, Walikota Kupang merupakan kepala daerah kedua yang mendatangi Kantor Dinas PUPR NTT untuk berdiskusi tentang penataan ruang. Sebelumnya ia ditemui Bupati Flores Timur. “Biasanya kami yang ke daerah temui kepala daerah. Kami merindukan ada koordinasi,” kata Andreas.
Kadis Andreas juga mengatakan, kedatangan walikota adalah penghargaan karena sangat jarang kepala daerah datang langsung ke Dinas PUPR. Ia berharap ke depan komunikasi seperti ini terus berjalan, sehingga sama-sama membangun masyarakat.
Dijelaskan Kadis Andreas bahwa Pemprov NTT sudah banyak membangun infrastruktur di Kota Kupang, baik jalan, lampu jalan maupun drainase, termasuk air minum perkotaan dan penataan sampah dan sanitasi. “Tahun ini bangun beberapa ruas jalan, investasi Rp 15 miliar,” kata Andreas.
Ia juga menguraikan, soal penataan ruang Kota Kupang, Dinas PUPR NTT sudah punya konsep. Bahkan, sudah ada Detail Engineering Design (DED), termasuk rancangan biaya. “Konsep pembangunan infrastruktur Kota Kupang yang kami buat cukup lengkap,” katanya.
Ia membaginya dalam lima segmen, mulai dari pertigaan Polda NTT hingga Bundaran Patung Tirosa (Bundaran PU). “Ini sudah disetujui dewan (DPRD Provinsi NTT) dan sudah ada Perwali. Jadi setiap ada pembangunan akan mengacu pada konsep ini,” tambahnya.
Menurutnya, dari lima segmen itu, satu segmen yakni kawasan Jalan El Tari menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi NTT. Sedangkan empat lainnya masih butuh anggaran baik dari daerah maupun pusat. Total biaya empat segmen ini adalah Rp 120 miliar. “Tapi pembangunannya tentu tidak bisa sekaligus,” katanya.
Ia menjelaskan, Taman Nostalgia akan disulap lebih indah. Akan ada teater mini di Tamnos. Di taman ini juga akan ditambah berbagai fasilitas pendukung. Khusus Tamnos, menurut Andreas tak ada persoalan, karena lahannya milik pemerintah.
Selanjutnya, kawasan Jalan Frans Seda, khususnya di kawasan Boney M juga akan ditata. Kawasan ini akan dijadikan taman kota. Karena lahannya cukup luas, direncanakan akan dibangun embung kota. Di dalamnya dilengkapi ampiteater mini berhadapan dengan embung. Boney M Park akan dilengkapi area khusus pedagang kaki lima (PKL), air mancur, pedestrian dan parkiran.
Di lima segmen ini juga akan dibangun monumen baru. Khusus di Jalan Frans Seda, Patung Kirab akan diganti menjadi Bundaran Moko. Selanjutnya, pertigaan menuju Ruko Oebobo akan dibangun Tugu Peo yang berbentuk ketapel.
Selanjutnya, di perempatan Jalan El Tari, tugu Bank Indonesia akan diganti menjadi Monumen Caci.
Memasuki kawasan Jalan El Tari, akan dibangun Gerbang Gading, tepatnya di depan Rumah Jabatan Gubernur NTT.
Selain itu, pedestrian juga akan ditata lebih indah. Akan ada ornamen-ornamen dan patung-patung dengan ciri khas NTT. Di Jalan W. J. Lalamentik juga akan dibangun shelter berbentuk sasando. Alat musik tradisional asal Pulau Rote ini juga akan dipasang di pedestrian Jalan El Tari. Selanjutnya, di pertigaan menuju Jalan Polisi Militer, akan dibangun patung kuda.
“Pemkot Kupang juga bisa membuat rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) baru untuk segmen lainnya. Hal ini memudahkan pemprov mengalokasikan anggaran. Kita harapkan ada bantuan pusat. Kita sudah siapkan desain, sehingga tinggal anggarannya,” pungkas Kadis Andreas.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Ligasuper88 Pusat Taruhan Terpercaya Dan Paling Top
BalasHapusPromo Spesial :
» New Member Sportsbook 30%
» New Member Live Casino 30%
» New Member Slot Online 50%
» Cashback Sportsbook 10%
» Rollingan Live Casino 1%
» Rollingan Slot Online 1%
Permainan Tersedia :
» Sbobet Sportsbook
» Sbobet Casino
» Sbobet Toto Draw
» Ibcbet/Maxbet
» Sabung Ayam
» Tembak Ikan
» Slot Pragmatic Play
» Slot Habanero
» Slot Spadegaming
» Slot Joker
» Slot Microgaming
» Slot Toptrend
» WM Casino
» Sexy Bacccarat
» Ebet Casino
Support Bank Ligasuper88 :
BCA >MANDIRI >DANA >BNI >BRI > GO PAY > OVO > PANIN > ATM BERSAMA
Daftar & Jadi Jutawan Sekarang Juga !
Hubungi Kontak Resmi Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :
Whatsaap 1 : +85561375501
Whatsaap 2 : 081315849567
ID Line : Ligasuper88
Link 1 : www. ligasuper88 .com
Link 2 : www. ligasuper88 .org