EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Uang Ganti Rugi Jembatan Petuk Dibayar Nanti…



Proyek pembangunan Jembatan Petuk sudah hampir selesai.
Ada tiga jembatan yang di bangun, yaitu Jembatan Petuk 1 di wilayah Kelurahan Kolhua, Kota Kupang, Jembatan Petuk 2, dan Jembatan Petuk 3 di wilayah Kelurahan Oeltua, Kabupaten Kupang.
Jembatan Petuk 2 dan Petuk 3 telah selesai di bangun, dan yang diselesaikan sekarang adalah jembatan Petuk 1. Ketiga jembatan itu akan menghubungkan ruas jalan lingkar luar Kota Kupang.
Mengenai pembebasan lahan warga untuk pembangunan ruas jalan dan jembatan, warga di Kelurahan Kolhua menuturkan bahwa belum ada uang ganti rugi lahan, tapi hanya sekedar uang ganti sirih pinang.
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh warga Kelurahan Oeltua, Kabupaten Kupang, bahwa mereka belum mendapatkan uang ganti rugi tanah.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional X Kupang Hadrianus Bambang Nurhadi Widihaetono ketika ditemui moral- politik.com di kantornya, Selasa (30/10/2017), menuturkan bahwa uang ganti tanah warga itu akan di bayar nanti.
“Uang ganti tanah itu akan dibayar nanti. Jadi tidak benar juga kalau warga mengklaim uang ganti rugi tanah itu tidak dibayar,” kata Bambang.
Bambang membenarkan kalau untuk wilayah Kolhua, belum ada pembayaran ganti rugi tanah, dan uang sirih pinang itu hanya untuk meminta kepada warga agar tanahnya bisa dipakai untuk pembangunan jembatan.
“Uang sirih pinang itu hanya untuk meminta izin kepada warga supaya tanah mereka bisa dipakai untuk pembangunan. Kan masuk wilayah orang harus begitu. Kami baru saja melakukan pengukuran, dan itu akan di bayar. Dan yang membayar nanti juga bukan kami, tapi Badan Pertanahan Nasional (BPN),” kata dia.
Bambang melanjutkan, pembangunan ruas jalan ini diprioritaskan untuk menghubungkan jalur 40 dengan wilayah Naimata.
“Supaya warga bisa menggunakan jalur itu. Untuk jalan ini, saya memang merencanakan untuk melingkari kota Kupang,” jelasnya.
Alasan prioritas itu, demikian Bambang, agar bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di jembatan Liliba. “Ini akan menjadi jalur alternatif,” kata Bambang.
Sumber:

Komentar