EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Pemkot Bangun Empat Reservoir Baru


Dalam rangka optimalisasi kebutuhan air bersih bagi warga Kota Kupang oleh PDAM Kota Kupang, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) kini sedang dibangun empat unit reservoir dan ditambah beberapa aksesoris lainnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Marthen Martinus yang ditemui di Kantor PU-PR menuturkan pembangunan empat reservoir ini pelaksanaannya sudah dimulai dari September. “Empat titik wilayah dibangunnya reservoir ini untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga pada wilayah tersebut yang selama masih kesulitan air bersih. Empat titik tersebut yaitu Penfui, Maulafa, Naioni dan Manulai 2,” katanya.
Ia menambahkan, pembangunan reservoir ini, progres pekerjaannya yakni untuk wilayah Maulafa sudah mencapai 60 persen, Penfui 75 persen, Naioni 50 persen dan Manulai 2 baru mencapai 40 persen. “Reservoir yang dibangun, untuk Maulafa dan Penfui sumber airnya diambil dari Tilong yang dikelola oleh BLUD SPAM. Sedangkan Naioni dan Manulai 2 sumber airnya diambil dari mata air yang ada pada wilayah tersebut,” katanya.
Sementara berkaitan pembangunan reservoir tersebut, Komisi III DPRD Kota Kupang, berniat untuk melakukan pemantuan lapangan. “Dalam pekerjaan reservoir ini, pelaksanaan telah dilakukan yakni telah membuat bagesting atau malnya untuk menampung campuran cor, sehingga membentuk bak. Jika jadwal pekerjaannya baru dilakukan sampai pada tahap tersebut tidak masalah. Namun, tentunya kita perlu turun lapangan untuk melakukan pemantauan lapangan terhadap pekerjaan tersebut guna melihat kualitasnya dan pemakaian bahannya seperti apa,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Kota Kupang, Telendmark Daud saat mendampingi Ketua Komisi III, Herry Kadja Dahi di Kantor DPRD Kota Kupang, Kamis (9/11).
Selain itu, tambahnya, pemantaun lapangan dilakukan guna melihat penguatan bagestingnya. Jika beton yang dipakai kurang bagus, maka dalam finishing akan mengalami kesulitan. Sehingga beton jangan diplester, tapi harus jadi secara langsung.
Ia menambahkan, inti dari pemantauan ini, hanya melihat secara dekat dan memastikan dua hal yakni mulai dari rencana kerja dan mutu dari pekerjaa n reservoir tersebut.
Ia mengungkapkan, perlu dilihat dari awal, agar nantinya tidak menjadi masalah. Harus sesuai perencanaan mutu. “Kita perlu melihat dari awal proses pekerjaannya dan setelah selesai kita lihat lagi,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Komisi III Herry Kadja Dahi mengatakan ada hal penting yang dilihat yakni penempatan dari reservoir tersebut, apakah sudah sesuai dengan kriteria pemanfaatan air atau tidak. “Penempatan ini sangat penting, karena takutnya sesuai kriteria penempatan pada lokasi sekian, tapi pembangunan di luar dari lokasi yang sudah ditetapkan. Dan jika dibangun di dataran rendah maka diperlukan biaya tambahan lagi untuk pengadaan pompa air. Perlu dilihat sumber airnya dari mana,” katanya.
Ia menambahkan, reservoir sudah cukup banyak, namun yang digunakan hanya satu atau dua. Yang lainnya mubazir. Padahal biaya yang dipakai untuk pembangunan reservoir tersebut cukup besar. “Berkaitan dengan ini, kami Komisi III akan turun lapangan besok (hari ini),” tutupnya. 
Sumber:

Komentar