- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ruas jalan hotmix Halilulik-Fatubesi yang baru selesai dikerjakan sudah rusak lagi. Pada beberapa titik terdapat aspal yang pecah dan terkelupas. Ada juga yang kembung.
Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Belu, Stefanus Mau, S.Fil yang dihubungi Pos Kupang, Minggu (10/12/2017) sore mengatakan, rusaknya ruas jalan dan tembok penahan yang menelan anggaran sekitar Rp 34 miliar tersebut menimbulkan tanda tanya dan patut diragukan kualitasnya.
"Saya di Laktutus dan tadi saya lihat aspal sudah terkelupas, patut diduga kualitasnya yang tidak pas. Lalu banyak penahan yang rubuh. Saya sudah WA (Whatsapp, red) di kadis (Kepala Dinas Pekerjaan Umum, red) minta untuk segera diperbaiki," ujarnya.
Selain itu, lanjut Stefanus, ada sebagian saluran dan penahan di wilayah Desa Nanaet dan Desa Fohoeka sudah roboh. Hal ini menyebabkan lumpur dan air akibat longsor mengenai rumah warga
"Ada titik tertentu yang tergenang harusnya ada saluran. Juga ada ruas tertentu yang sebelumnya ada saluran ditutup dan diganti dengan penahan. Ini yang membuat limpahan air masuk ke rumah warga," katanya.
Stefanus menyayangkan jika kontraktor hanya mengejar target tanpa menjaga kualitas.
"Kita sayangkan anggaran puluhan miliar hanya dihamburkan untuk hotmix yang tidak berkualitas dan terancam tidak bertahan lama. Ini melukai dan menciderai hak masyarakat untuk mendapatkan hasil dari sebuah pembangunan yang bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka waktu panjang," ujarnya.
Sebelumnya Bupati Belu, Wilibrodus Lay kepada wartawan usai menerima rombongan peserta Tour di Timor (TdT) 2017 di Lapangan Umum Atambua, Sabtu (9/12/2017) mengatakan, kerusakan ruas jalan dan tembok penahan yang baru saja dikerjakan tersebut disebabkan longsor karena hujan yang turun terus-menerus dalam beberapa pekan terakhir.
"Struktur tanah sepanjang ruas jalan yang menghubungkan dua wilayah tersebut mudah longsor," ujar Bupati Willy.
Menurutnya, kerusakan ruas jalan dan tembok penahan tersebut bisa saja karena jalan itu baru saja dicutting untuk pekerjaan peningkatan jalan.
"Kita tetap memperhatikan kondisi ruas jalan tersebut. Pemerintah akan meminta perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut agar segera memperbaiki ruas jalan dan tembok penahan yang rusak," katanya.
Pada papan informasi proyek di lokasi, proyek ini merupakan pekerjaan ruas jalan kabupaten kelas III Halilulik-Fatubesi ini menggunakan alokasi anggaran yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Penugasan berjumlah Rp 34.209.090.000 Tahun 2017.
Proyek pekerjaan ruas jalan sepanjang 11 kilometer dikerjakan PT. Pundi Mas Bahagia (PMB) tahun 2017 dengan konsultan pengawasnya CV.Gunatama Desain.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar