EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Jembatan Petuk Dibuka Awal 2018

SELESAI. Inilah penampakan Jembatan Petuk I di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa yang telah selesai dikerjakan sejak Oktober 2017 lalu. Jembatan ini akan dibuka untuk umum pada awal 2018 nanti.

Pekerjaan Sudah Selesai

Telan Biaya Rp 235 Miliar


 Salah satu proyek monumental NTT telah usai, yakni Jembatan Petuk yang berada di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa.
Jembatan yang dikerjakan sejak tahun 2015 ini sudah selesai sejak Oktober 2017. Kini, jembatan ini menjadi salah satu ikon Kota Kupang.
Walau sudah selesai, namun belum diketahui kapan akan diresmikan. Namun jembatan ini sedianya akan difungsikan awal 2018 mendatang. Saat ini jembatan ini menjadi salah satu tempat rekreasi warga Kota Kupang.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Jembatan Petuk I, Fachrudin kepada wartawan di kantornya, Selasa (12/12) mengatakan jembatan ini menelan angaran Rp 235,5 miliar. Usulan penambahan anggaran Rp 11 miliar untuk ornamen dengan ciri khas NTT ditolak sehingga pemasangan ornamen batal. “Karena pimpinan lebih mengutamakan fungsionalnya, sehingga usulan kita ditolak,” kata Fachrudin.
Oleh karena itu, pihak kontraktor, yakni PT. Nindya Karya hanya memasang railing pada dinding jembatan yang melengkung ke dalam. Hal ini berfungsi untuk mencegah orang yang hendak memanjat. Termasuk mencegah aksi bunuh diri.
Soal operasional jembatan, Fachrudin memastikan akan dibuka pada awal 2018 mendatang. Walau sudah selesai, namun jembatan masih ditutup. Total lamanya pekerjaan megaproyek ini yakni 2,5 tahun.
Ia menyebutkan, jembatan ini memiliki panjang 320 meter, lebar 17 meter dan tinggi 36 meter serta railing dengan tinggi 2,5 meter. “Untuk sementara ini jembatan terpanjang di NTT,” kata Fachrudin.
Walaupun jembatan megah ini tanpa ornamen, namun Fachrudin menjelaskan, lahan untuk taman dan gapura sudah disiapkan. Oleh karena itu, jika pemerintah pusat tetap tidak menganggarkannya, maka pemerintah daerah, baik kota maupun provinsi bisa mengintervensi anggarannya. “Kalau provinsi atau kota mau bikin tamannya silakan. Karena lahannya sudah ada, sehingga bisa menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat,” kata Fachrudin.
Sebelumnya, Ketua Komisi V DPR, Fary Dj. Francis mengatakan pihaknya akan terus memperjuangkan anggaran untuk pemasangan ornamen pada jembatan ini. Jika disetujui, maka jembatan ini akan tampak lebih indah karena ada corak khas NTT.
“Saya akan perjuangkan anggarannya supaya ada tambahan ornamen supaya tidak terkesan biasa saja. Supaya ini jadi objek wisata,” kata Fary.
Pada kesempatan itu, Fary mengatakan jembatan ini nsudah lama direncanakan, yakni sejak tahun 1980. Dan baru kali ini direalisasikan. Ini menjadi kado terindah bagi NTT tepat di ulang tahun ke-59 NTT pada 20 Desember mendatang.
Dengan dibangunnya jembatan ini, kata Fary, maka bisa mengurai kemacetan yang ada di Kota Kupang. Jembatan lingkar luar Kota Kupang ini akan menghubungkan jalan dari Pelabuhan Tenau Kupang, mengikuti arah selatan Kota Kupang menuju sejumlah kabupaten di daratan Timor yakni Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu dan Malaka. 
Sumber:

Komentar