- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ruas jalan H.R. Koroh di Ikan Foti, Desa Baun, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang sering mengalami kerusakan dan mengganggu aktifitas lalulintas Kupang-Baun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Andre W. Koreh ketika dimintai pendapatnya menegaskan bahwa ruas jalan yang rusak itu telah diperbaiki. Kalaupun sekarang terjadi kerusakan, karena memang di area jalan itu terdapat patahan yang mebuat kawasan tersebut rawan longsor.
“Memang di area Ikan Foti jalannya sudah diperbaiki. Sebab ada patahan yang membuat kawasan tersebut rawan longsor. Tahun ini memang sudah ada kerusakan lagi, tapi kami belum mendapat laporan dari Bupati Kupang, soal kerusakan jalan tersebut,” kata Andre kepada sejumlah wartawan usai acara penandatanganan kontrak kerja tahun anggaran 2018 di ruang rapat Kantor Dinas PUPR Provinsi NTT, Kantor Gubernur NTT Pertama, Jl. Basuki Racmat No. 1, Kelurahan Naikolan, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Kamis (31/1/2018) Pukul 11.55 WITA.
Andre mengaku, khusus jalan H.R. Koroh di wilayah Ikan Foti, rutin diperbaiki tiap tahun, dan Dinas PUPR menanganinya secara regular. Namun karena wilayah tersebut terjadi patahan maka perbaikannya tidak bisa maksimal, sebab kalau diperbaiki pasti akan rusak lagi jika curah hujan turun dengan intensitas tinggi.
Mahasiwa program Doktoral Undana Kupang ini merinci lagi, karena Ikan Foti memang tempat terjadinya patahan, makanya kalau teman-teman (wartawan, red) lihat, jalan di area Ikan Foti itu tidak kami hotmix.
Kami hanya, sambungnya, membangun jalan dengan konstruksi lapen. Selain itu, kalau membangun kita menghindari patahan dengan mengambil jalur alternatif. Jalur alternatif itu pun sering tergerus, dan kami berusaha untuk menghindari patahan. Kami tidak berani membangun Ikan Foti secara permanen, karena selain mahal, beresiko patah lagi
Meskipun sering rusak, Andre menegaskan sudah menjadi tugas dari Dinas PUPR untuk menjaga fungsional dari ruas jalan Kupang-Baun ini. Caranya, kalau ada potensi-potensi terjadinya longsor, pihaknya melakukan pemantauan, perbaikan, dan yang terpenting adalah fungsional.
“Kami sudah meneliti juga, itu daerah patahan, dan berada di kedalaman yang sangat jauh dan berapa ribu kubik material yang kami hamparkan di situ pasti habis. Jadi untuk memperbaiki secara permanen ruas jalan tersebut, sungguh sulit,” yakin dia.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar