EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Masih Ada Peluang Bendungan Kolhua Dibangun

Pemkot Diminta Lobi Masyarakat Kolhua

Bendungan Kolhua yang diidam-idamkan terancam batal. Namun Gubernur NTT, Frans Lebu Raya masih memberikan waktu untuk Pemkot melobi masyarakat Kolhua.
Pasalnya, jika bendungan Kolhua gagal dibangun, masyarakat Kota Kupang semakin kesulitan air bersih. Pasalnya, bendungan ini dinilai bias memenuhi 30 persen kebutuhan air warga Kota Kupang.
Frans Lebu Raya saat ditemui di Hotel Neo Aston, Jumat (23/3) mengatakan pengalihan proyek bendungan ini bertujuan agar jatah tujuh bendungan untuk Provinsi NTT yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo tetap terlaksana dan diakomodir dengan baik. “Kami menjaga agar jangan sampai jatah tujuh bendungan di NTT ini dialihkan ke provinsi lain. Maka pemerintah Provinsi NTT mengalihkan proyek bendungan ini. Karena lahan di Kolhua masih bermasalah dan masyarakat setempat tidak setuju memberikan lahan mereka,” katanya.
Ia mengaku, jika dalam waktu dekat ini Pemerintah Kota Kupang berhasil membujuk warga untuk memberikan lahannya tentu pemerintah Provinsi NTT akan melanjutkan proyek bendungan Kolhua. “Tetapi jika tidak maka tetap akan diberikan ke Kabupaten Belu dengan tujuan agar proyek tujuh bendungan bisa terlaksana,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi NTT, kata Lebu Raya, tetap menjaga agar tujuh proyek bendungan ini tetap ada di NTT. Karena itu, pemerintah provinsi menyiapkan pilihan-pilihan. Jika memang lahan Kolhua tetap tidak bisa dipakai maka lebih baik dialihkan.
Lokasi bendungan Kolhua, lanjut Lebu Raya, merupakan tempat yang layak dan berdasarkan penelitian memenuhi standar untuk dibangun bendungan. Baik dari sisi daya tampung maupun usia penggunaannya. “Karena ada lokasi yang dari sisi daya tampungnya baik, tetapi tidak tahan lama karena sedimennya sudah penuh dan tidak bisa digunakan lagi. Itu yang kami jaga. Jangan bangun bendungan dan 10 tahun kemudian sudah tidak digunakan lagi,” terangnya.
Sebelumnya, Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengatakan Pemkot Kupang terus berupaya agar Bendungan Kolhua tetap dibangun.  Saat ini Pemkot sementara mendesain formula yang tepat untuk ganti rugi lahan milik warga Kolhua yang terdampak bendungan. Totalnya sebanyak 40 kepala keluarga. “Kita masih rancang. Yang pasti kita beri perhatian, selain ganti rugi tentu ada perhatian lebih untuk mereka. Nanti kita pendekatan,” kata Jeriko.
Sumber:

Komentar