- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Anggota
DPRD TTS, Zadrak Pah sedang menunjukkan saluran irigasi Biloto yang mubazir.
|
Pengerjaan saluran irigasi di Dusun I, Desa Biloto,
Kecamatan Mollo Selatan tahun 2015 lalu meninggal persoalan untuk masyarakat.
Sawah masyarakat kering.
Pasalnya, saluran irigasi yang seharusnya berfungsi untuk menyalurkan air
ke sawah masyarakat, justru menjadi penyebab utama air tak bisa mengalir ke
sawah masyarakat.
Pengerjaan jaringan irigasi berada lebih tinggi dari sumber
air bikiung, sehingga air tidak tidak bisa masuk ke saluran irigasi.
Hal ini menyebabkan belasan Hektar sawah masyarakat di dusun Uthelo dan
Upana tak bisa diolah untuk ditanami. Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan
pengerjaan irigasi tersebut, karena telah mematikan ratusan pohon sirih dan
pinang milik masyarakat. Namun sayangnya, hingga saat ini tidak ada ganti rugi
yang didapatkan masyarakat.
Dendi Mella salah satu warga Biloto yang menjadi korban dampak pembangunan
irigasi mengaku, dua hektar sawahnya sudah tiga tahun terakhir tidak bisa
diolah karena air dari mata air bikiung tak mencapai lokasi sawahnya.
Hal ini disebabkan karena saluran irigasi yang dibangun pemerintah tahun
2015 lalu letaknya terlalu tinggi dari permukaan air di mata air bikiung.
Pasalnya, sebelum adanya irigasi tersebut, air dari mata air bikiung mengalir
sampai ke sawahnya.
Selain itu, dirinya juga mengeluhkan ratusan pohonan sirih pinang miliknya
yang mati terkena dampak pembangunan irigasi tersebut.
" Kami masyarakat kecil ini yang jadi korban karena pemerintah kerja
irigasi asal jadi. Mana pemerintah bangun irigasi di atas, mata air di bawah,
ini air mau mengalir bagaimana. Sawah dan tanaman sirih pinang kami sudah jadi
korban. Kami berharap, pemerintah bisa membuka mata untuk memperbaiki saluran
irigasi ini agar memiliki manfaat bukan mendatangkan masalah seperti saat
ini," keluhnya, Minggu (22/7/2018) saat menunjukan
saluran irigasi Biloto.
Terkait nama rekanan yang mengerjakan irigasi tersebut, lanjut Sendi, dirinya
tidak mengetahui nama rekanan maupun jumlah anggaran yang digunakan untuk
mengerjakan irigasi tersebut. Pasalnya, papan informasi pengerjaan irigasi
tidak pasang rekanan. Selain itu, masyarakat sekitar juga tidak dilibatkan
dalam pengerjaan irigasi tersebut. Rekanan memilih mendatangkan tukang dari TTU
dan Belu untuk mengerjakan irigasi tersebut.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar