SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Bendungan Terbesar di NTT Mulai Dikerjakan


Bendungan Raknamo-NTT, Salah satu mega proyek di era Presiden Jokowi


Bendungan Temef di Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Pembangunan bendungan yang disebut terbesar di Provinsi NTT itu, lebih cepat dikerjakan oleh badan usaha milik negara (BUMN) itu.
"Progresnya sekarang sekitar 2,04 persen, dari rencananya 1,9 persen per bulan Juni 2018. Artinya kita sudah deviasi positif 0,106 persen," kata Kepala Teknik PT Waskita Karya (persero), Agasi Yudha Bestolova kepada Kompas.com, Rabu (1/8/2018).

Menurut Agasi, saat ini pekerjaan di lapangan masih berupa persiapan untuk mengerjakan bendungan utama. Fokus saat ini, masih berupa pekerjaan tanah dan saluran pengelak.
Panjang bendungan tersebut mencapai 550 meter, dengan tinggi 53 meter dan daya tampung 20 juta meter kubik.
"Untuk sekarang, ini merupakan bendungan paling besar di NTT," sebut Agasi.
Kendati kontrak pelaksanaan proyek hingga tahun 2022 mendatang, namun pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Wilayah Sungai, tetap berupaya melakukan percepatan.
"Jika memang memungkinkan, kita upayakan 3 sampai 4 tahun bisa kelar," imbuhnya.
Tahun 2018, dana yang digelontorkan untuk pembangunan Bendungan Temef senilai Rp 35 miliar.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang Costandji Nait mengatakan, Bendungan Temef mengalami perubahan desain.
"Perubahan desain ada pada kapasitas atau daya tampung. Memang awalnya 77 juta kubik air, tapi sesuai desain terakhir kapasitasnya berubah menjadi 45 juta kubik air," ucapnya.
Nait menjelaskan, Bendungan Temef dibangun menggunakan dana APBN senilai Rp 1,3 triliun, termasuk biaya supervisi Rp 48 miliar.

Luas genangan bendungan 428,35 hektar, tampungan total 45,78 juta kubik air, debit inflow 1.264,78 meter kubik per detik, debit outflow 1.122,51 meter kubik per detik, dan tinggi berfog bendungan 53 meter serta lebar puncak 12 meter.
Proyek itu dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero) dalam bentuk kontrak kerja sama operasi. 
Penandatangan kontrak pembangunan Bendungan Temef, telah dilaksanakan pada Desember 2017, di Kementerian PUPR, Jakarta.

Sedangkan kontrak kerja sama operasi antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero) disepakati masing-masing senilai Rp 800 miliar dan Rp 500 miliar.
Proyek bendungan itu dilaksanakan dengan masa kontrak multiyears selama enam tahun anggaran 2017 sampai 2022 di bawah pengawasan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS-NTII) Kupang.

Sumber:

Komentar