EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Proyek Jalan Ikan Foti Mencurigakan

Beginilah kondisi proyek pembangunan ruas jalan provinsi di wilayah Ikan Foti, Baun yang dalam pengerjaan. Gambar diabadikan Sabtu (8/9) petang.


Ryan Tapehen
Proyek pekerjaan ruas jalan HR Koroh menuju Baun-Nekamese, Kecamatan amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur tepatnya di wilayah “Ikan Foti”, mulai menuai kecurigaan publik.

Selain karena proyek yang disebut-sebut milik Dinas PU-PR Provinsi NTT tersebut tanpa papan nama, pengerjaan proyeknya belum juga rampung. Padahal sudah mulai dikerjakan sejak awal tahun 2018.
Timotius, warga yang rumahnya berada di ruas jalan Ikan Foti kepada VN, Sabtu (8/9) menjelaskan bahwa pekerjaan proyes tersebut mulai dikerjakan pada awal April 2018.
Menurutnya, di awal proyek dikerjakan, ia sempat melihat ada papan proyek di ujung jalan. Namun belakangan papan itu sudah tidak ada lagi kemungkinan sudah dibongkar.
“Beberapa kali saya sempatkan ada papan proyek. Mereka (para pekerja) membuat tenda dan menginap. Tapi sejak 14 Agustus lalu mereka behenti kerja dan baru memulai lagi bekerja awal bulan ini,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan proyek jalan tersebut milik Dinas PU Provinsi namun tidak tahu CV mana yang mengerjakan.
“Saya tahu pemimpin proyek itu orang Sabu. Mereka sudah jalan mau dua bulan ini. Dulu mereka kerja buat tenda dan tidur di sini. Tapi sekarang pagi-pagi baru mereka datang,” ungkapnya.
Derek Otemusu, salah seorang warga yang melintas di ruas jalan tersebut, mengaku tidak tahu pihak mana yang mengerjakan proyek jalan itu.
“Sudah empat tahun jalan itu tak kunjung diperbaiki dan baru tahun ini dikerjakan. Dan sudah dikerjakan sejak empat atau lima bulan lalu,” bebernya.
Secara pribadi ia meragukan kekuatan rabat beton yang dikerjakan. Sebab dia melihat tidak ada beton yang dipakai di dasar jalan. “Tidak ada beton pengingat sehingga mudah pecah. Itu tidak ada rangka beton dibawah nanti satu atau dua tahun sudah rusak,” ujarnya.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi NTT David Melo Wadu kepada VN berjanji akan turun ke lokasi untuk melihat langsung proyek tersebut. “Kami akan koordinasikan dengan Dinas PU hari Senin dan juga akan melihat kondisi di
lapangan,” ujarnya.

Ia mengaku Komisi IV kebetulan sudah menjadwalkan terlebih dahulu akan berkunjung ke Kabupaten Sabu Raijua.
“Sepulang dari sana, kami akan ke ruas Kupang Baun (ikan foti),” ujarnya.
Pantauan VN di lokasi Sabtu (8/9) petang, terlihat tidak ada aktivitas di sana. Yang hanya sejumlah tong terlihat dibiarkan begitu saja di tengah jalan yang sudah dipasang rabat.
Ruas jalan yang baru dikerjakan tersebut, berada di bagian atas jalan lama yang kini sudah rusak parah. Rabat beton yang dipasang juga belum seluruhnya baru setengah bagian saja.
Karena masih dalam tahap pengerjaan, di ujung jalan baru dipasang kayu dan batu agar kendaraan tidak bisa melintas. Dan tampak tumpukan material lain juga masih ada di sekitar lokasi.

Jalan lama yang saat ini masih dilintasi juga sudah rusak berat. Bagian sisi kiri jalan menuju arah Baun, sudah terkikis dan tidak bisa dilalui dua kendaraan dalam waktu bersamaan.
Debu tebal akan membumbung tinggi ke udara bila mobil melewati jalan itu. Hal ini membuat kendaraan lain harus menjaga jarak sehingga tidak terkena debu.
Proyek Rp 1 M
Sementara itu, seperti dirilis safarinntt.com, proyek tersebut adalah proyek yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT secara swakelola dengan besaran anggota proyek sekitar Rp 1,5 miliar.

Informasi lain menyebutkan tanggul penahan jalan pernah roboh dan dikerjakan ulang. Dan para tukang membuat tenda di sekitar lokasi untuk melakukan perbaikan.
Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTT Yani Leba yang coba dikontak ke ponselnya namun tidak aktif.
Namun, kepada media lokal, Jumat (7/9) lalu, Yani Leba sebelumnya mengakui sedang melakukan perbaikan ruas jalan di Ikan Foti, Desa Oben, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang.
Menurut dia, untuk tahun ini di Kabupaten Kupang ada dua titik jalan provinsi yang dikerjakan, yakni di Kupang Barat dan di Nekamese.
“Ruas jalan di Nekamese itu yan?g di Ikanfoti dan kami sedang kerjakan.Beberapa kegiatan kita lakukan di Ikan Foti itu seperti tembok penahan, timbunan, rabat dan pembuatan bahu jalan,” katanya.
Dia menjelaskan, setiap tahun selalu ada pemeliharaan jalan, namun disesuaikan dengan kondisi keuangan. “Kita di Dinas PUPR ada bagian survei dan perencanaan setiap tahun. Dari hasil survei itu akan ditentukan ruas mana yang perlu mendapat pemeliharaan atau ruas mana yang mendapat peningkatan,” katanya.
Dalam LPSE Pemprov NTT, tertera dua item proyek di Dinas PU-PR Provinsi NTT khususnya proyek jalan provinsi di sekitar Baun, Kabupaten Kupang. Proyek pertama bakal dikerjakan CV Adinda Jaya dengan Pagu anggaran 1.395.680.000. Proyek kedua bakal dikerjakan PT Arena Putra Jaya dengan pagu anggaran sebesar Rp 3.726.800.000.
Sumber:

Komentar