EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Proyek APBN Mubazir di Manggarai Timur!


Proyek air bersih di Kecamatan Borong yang tidak berfungsi


Dua proyek yang didanai oleh dana pusat atau APBN di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) yang mubasir dan tidak berfungsi.

Proyek yang mubasir seperti jaringan air, irigasi dan sumur bor yang pemanfaatannya tidak tepat sasaran membuat warga bingung.

Warga Matim merasa heran program yang peruntukkannya bagi kepentingan banyak orang malah tidak diperhatikan usai dibangun.

Elisabeth Maria Mersin, Tokoh Perempuan Manggarai yang mengirim release kepada POS-KUPANG.COM di Borong, Selasa (30/10/2018) siang meminta pemerintah pusat,provinsi dan kabupaten harus duduk bersama-sama membicarakan apa yang menjadi kebutuhan warga.

"Program pembangunan yang direalisasikan dalam bentuk proyek harus ada manfaatnya bagi masyarakat. Masyarakat butuh apa itu yang dibangun bukan tidak butuh tapi dibangun lalu sia-sia. Sebelum dibangun harus ada survey dan jangan dibiarkan mubasir. Untuk apa dibangun lalu tidak ada manfaatnya," kata Elisabeth.

Ia meminta sudah saatnya pemerintah mendengar aspirasi dari masyarakat bukan pemerintah yang menentukan program yang tidak sesuai dengan permintaan masyarakat.
"Bagi saya yang dibutuhkan masyarakat Matim adalah jalan, air dan listrik. Infrastruktur jalan yang baik akan membuat masyarakat cepat maju di bidang perekonomian. Air dan listrik pun sama. Kebutuhan dasar masyarakat harus diperhatikan lebih dahulu," papar Elisabeth.

Semangat membangun masyarakat, ujar Elisabeth, harus benar-benar membuat masyarakat sejahtera.

"Sungguh disayangkan kalau ada program pembangunan yang habis dibangun tidak ada asas manfaatnya," papar Elisabeth.

Wanita yang bekerja di dunia LSM ini menyarankan pemerintah harus melihat langsung apa kebutuhan masyarakat dengan turun ke desa dan lapangan.

"Banyak program tapi ingat harus ada dampaknya bagi masyarakat," tutur Elisabeth.
Sementara itu, Yeremias Dupa, anggota DPRD Matim pun meminta pemerintah harus bekerja sesuai dengan harapan masyarakat.

"Ada program masyarakat yang minta harus dikaji secara benar. Banyak program soal air bersih dan jaringan irigasi di Matim yang sampai sekarang tidak berfungsi. Kasihan uang begitu banyak tapi tidak ada manfaatnya bagi warga," papar Dupa ketika dimintai tanggapan oleh POS-KUPANG.COM di Borong, Selasa (30/10/2018) siang.

Sesuai catatan POS-KUPANG.COM,program APBN yang mubasir di Matim yakni jaringan irigasi di Persawahan Sok, Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong senilai miliaran rupiah.

Jaringan air bersih di kawasan hutan Bangga Rangga, Desa Gurun Liwut, Kecamatan Borong senilai Rp 8 miliar lebih.

Sumber bor di Persawahan Wae Reca, Borong pun demikian.(*)
Proyek air bersih di Kecamatan Borong yang tidak berfungsi.

Sumber:

Komentar