SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Kadis PUPR NTT : 2021 Tuntaskan 545 Km Jalan yang Tersisa

 


Dari 2.650 kilometer, total panjang jalan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), jalan dalam kondisi rusak pada tahun 2020 sepanjang 906.47 kilometer.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ir. Maxi Nenabu, M.T., mengatakan, ditahun 2020, panjang jalan yang dislesaikan oleh Dinas PUPR NTT adalah sepanjang 372.74 kilometer.

"Dari 906 kilometer itu sampai dengan 2020 kemarin itu kita sudah selesaikan 372.74 km" kata Maxi.

"Jadi untuk 2021 nanti, kita programkan 535 km itu kita tuntaskan" lanjutnya.

Anggaran yang digunakan, lanjut Maxi, berasal dari pinjaman Bank NTT sebesar 150 milyar dan dari PT. Sarana Multi Infrastuktur (SMI) sebanyak 189 milyar, ditambah dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar 130 milyar.

"Ditambah dengan Dana Alokasi Umum (DAU) sedikit, itu yang sudah terpakai" jelas Maxi.

Sepanjang 1743 kilometer jalan merupakan jalan yang baik sehingga, kata Maxi, jika ditambahkan pencapaian tahun 2020 sebanyak 372.74 kilometer maka kondisi jalan yang sudah disentuh menjadi 2.115 kilometer.

Sementara estimasi anggaran untuk infrastruktur jalan ditahun 2021 mendatang, menurut Maxi, sekitar 800an milyar lebih.

"Ketersediaan anggaran yang sudah disiapkan masih dalam proses pembahasan" ujarnya.

"Saya perlu menjelaskan bahwa yang kita programkan tahun depan itu 545 itu kan belum semua aspal tapi semua sudah disentuh 906 km itu. Nanti program berikutnya kita tinggal mengaspal yang belum aspal" jelas Maxi.

"Kita tangani itu tidak semua langsung aspal karena kita keterbatasan anggaran tapi kita merubah waktu tempuhnya menjadi berkurang
Jadi kita pengerasan, rapikan, ratakan , kecepatan yang tadinya 15 kilometer per jam mungkin sudah bisa 40. Sudah bisa lebih cepat walaupun belum aspal" tambahnya

Maxi menjelaskan, kebanyakan jalan di NTT rusak parah sehingga sulit untuk dilewati. Meskipun bisa dilewati, hanya bisa dengan kecepatan 5 sampai 15 kilometer per jam sehingga bagian yang sulit seperti tanjakan diaspal terlebih dahulu mengingat keterbatasan dana yang ada.

"Kita tangani, selesaikan jalan dalam 3 tahun ini, saya rasa itu yang perlu dijelaskan kepada masyarakat bahwa itu merubah yang tadinya kualitasnya dengan kecepatan tempuh rendah dan waktu tempuhnya tinggi kita merubah supaya kecepatannya bisa ditambahkan dan waktu tempuhnya berkurang. Jadi pilihannya tidak semua harus aspal. Itu yang harus dijelaskan ke masyarakat" urainya.

Jadi, lanjut Maxi, program Gubernur akan selesai ditahun 2021 dengan akselerasi pinjaman uang.

"Jadi janji beliau selesai, sehingga nanti tahun 2022 uang yang ada kita tinggal program aspal jalan yang belum aspal tapi semua sudah disentuh dulu" ungkap Maxi.

"Kita kan pahami kondisi kita keterbatasan uang kalaupun kita hanya berharap dengan APBD mungkin tidak bisa ditangani walaupun hanya pengerasan jalan kalau tanpa pinjaman" lanjutnya.

Selain infrastruktur jalan, lanjut Maxi, yang juga menjadi perhatian Dinas PUPR adalah air bersih.

"Jaringan air bersih itu kita usulkan ada lumayan nanti tahun depan. Jaringan dari mata air yang sudah ada kita kembangkan jaringannya sampai kepada masyarakat. Memang ini kolaborasinya ke kabupaten kita ini bikin jaringannya" ujar Maxi.

Ditahun berikut, lanjut Maxi, diusulkan 20 paket dengan satu paket mesin untuk salinitas air garam dengan anggaran sekitar 75 milyar.

"Satu paket itu totalnya 75 milyar kita usul untuk tahun depan kemudian kita usul bangun irigasi dan embung itu 22 embung sesuai dengan desain yang sudah ada" kata Maxi.

Untuk membuat embung, kata Maxi, tidak semua lokasi bisa dibangun embung karena harus memenuhi syarat.

"Kalau lokasi bagus memenuhi syarat tapi tanahnya tidak memenuhi syarat, rembesannya tinggi tidak bisa. Kita kan berbasis pada perencanaan sehingga tidak bisa membangun tanpa ada desain. Hukumnya memang tidak bisa" ujar Maxi.

Sementara untuk sumur bor, kata Maxi, saat ini masih dibawah Dinas Pertambangan sehingga belum bisa dimasukkan dalam perencanaan.

"Memang nanti akan ke kita (PUPR) tapi karena sekarang momen perencanaan ini sistemnya masih menjadi kewenangan ESDM" katanya.

Sumber:

https://kupang.tribunnews.com/2020/10/20/kadis-pupr-ntt-2021-tuntaskan-545-km-jalan-yang-tersisa-simak-info?page=1


Komentar