SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Proyek Jalan Provinsi Ruas Melolo-Kananggar Tergerus Banjir

 


Salah satu bagian tembok penahan pada proyek peningkatan ruas jalan Melolo-Kananggar tampak ambruk dan terancam putus. Gambar diambil Minggu (6/12). 


PROYEK peningkatan jalan provinsi untuk ruas Melolo-Kananggar yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan nilai kontrak Rp 19.530.106.000., tergerus banjir di sejumlah titik. Masyarakat berharap kontraktor pelaksana proyek ini bisa memperbaikinya, sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.

Warga RT 09, RW 14, Dusun Matawai Karaha, Desa Praimbana, Kecamatan Paberiwai, Ayub Pekuwali (42) yang ditemui Victory News di ruas jalan tersebut, Minggu (6/12) menjelaskan, sebagai masyarakat dirinya berterima kasih atas perhatian pemerintah Provinsi NTT yang sudah memperhatikan ruas jalan ini dan dilakukan peningkatan.

Namun material sirtu yang digunakan di sebagian ruas jalan ini kurang baik karena berlumpur saat hujan, sehingga menjadi sangat licin saat dilintasi menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Bahkan pada titik-titik tertentu, sudah terjadi kerusakan yang dikarenakan oleh longsor sehingga tembok penahan badan jalan ambruk.

Menurutnya proyek yang dikerjakan oleh PT. Setia Jaya Nirwana, dengan masa 210 hari kalender, yang mulai dikerjakan sesuai tanggal kontrak tanggal 20 Maret 2020 lalu, dan masa pemeliharaan selama 80 hari kalender ini, sesungguhnya sangat baik bagi masyarakat pengguna jalan. Karena ruas jalan ini saat ini menjadi cukup lebar dibandingkan dengan lebar jalan sebelumnya yang sangat sempit sehingga kendaraan menjadi sulit saat berpapasan.

Namun material sirtu yang digunakan dalam proyek ini terdiri dari dua jenis sirtu dengan kualitas yang berbeda, sehingga sebagian ruas jalan ini menjadi sulit dilintasi saat musim penghujan saat ini karena menjadi berlumpur.

“Kalau musim panas masih bagus walau berdebu. Tetapi sekarang musim hujan jadi sulit karena sirtu yang merah ini jadi licin,” urainya.

Warga lainnya, Yunus Leti Tarambiha (52) dan istrinya, Marta Karanjangana (46) mengaku sirtu yang digunakan dari ujung ruas jalan proyek ini dekat dengan Pos Polisi Kananggar menjadi cukup sulit dilintasi terutama di setiap deker yang ada, karena material sirtu yang tebal, mengakibatkan menjadi berlumpur saat hujan dan sulit dilintasi.

“Saya akhirnya tidak pakai sandal, karena kalau pakai sandal, bisa saja sandal kita tertanam di lumpur, atau kita bisa jatuh saat mempertahankan sandal di kaki,” jelas Yunus.

Para warga ini berharap pemerintah Provinsi NTT dan kontraktor pelaksana proyek ini bisa memperhatikan hal ini, sehingga dilakukan perbaikan di titik-titik yang rusak, sehingga ruas jalan ini bisa bermanfaat maksimal setelah dilakukan peningkatan, dibandingkan sebelumnya.

“Kalau bisa sirtu nya diganti dengan yang putih, sehingga walau berdebu di musim kemarau, tidak berlumpur saat hujan,” harap Yunus dan Marta.

Direktur PT. Setia Jaya Nirwana, Elvis Karwelo yang dikonfirmasi mengenai kondisi proyek yang dikerjakannya ini membenarkan adanya sejumlah kerusakan karena adanya intensitas hujan yang cukup tinggi di lokasi proyek belakangan ini. Namun dirinya menegaskan, kerusakan-kerusakan yang ada akan segera diperbaiki saat cuaca memungkinkan.

“Akan segera diperbaiki, dan proyek ini juga belum dibayar oleh pemerintah,” jelasnya melalui pesan WhatsApp nya, Minggu (6/12).

Pantauan Victory News, Minggu (6/12), proyek ini dikerjakan dengan dua sistem, yakni sepanjang satu kilo meter jalannya dibangun dengan konstruksi HRS atau Hotmix, sedangkan sisanya sekitar 17 kilo meter dikerjakan dengan konstruksi urukan pilihan atau GO, namun sayangnya terdapat dua jenis pilihan urukan yang berbeda, sehingga salah satunya berlumpur dan sulit dilewati, sedangkan urukan pilihan lainnya sangat baik.

Beberapa titik yang berlumpur ini berada pada area deker, yakni di setiap deker selalu terdapat areal berkumpul dengan panjang sekitar 10 hingga 20 meter. Karena pengguna sepeda motor yang melintasi titik-titik ini harus menurunkan kedua kakinya, agar bisa menahan keseimbangan guna tidak terjatuh.

Bahkan pada salah satu bagian, ada tembok penahan dengan panjang sekitar 50 hingga 70 meter yang dikerjakan, saat ini panjang tembok penahan yang sudah roboh tergerus air hujan dan banjir, sehingga sekitar 10 hingga 15 meter tembok penahan ini sudah ambruk. Kondisi ini berkemungkinan akan terus bertambah, karena curah hujan di wilayah tersebut makin tinggi dari hari ke hari.


Sumber:

https://www.victorynews.id/proyek-jalan-provinsi-ruas-melolo-kananggar-tergerus-banjir/


Komentar

  1. Assalamualaikum wr, wb, saya IBU SUCHI saya Mengucapkan banyak2
    Terima kasih kepada: AKI SOLEH
    atas nomor togelnya yang kemarin AKI berikan "4D"
    alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI
    dan berkat bantuan AKI SOLEH saya bisa melunasi semua hutan2 saya yang ada di BANK BRI dan bukan hanya itu AKI alhamdulillah,
    sekarang saya sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya sehari2
    Itu semua berkat bantuan AKI SOLEH sekali lagi makasih banyak ya, AKI
    yang ingin merubah nasib
    seperti saya ! ! !

    SILAHKAN CHAT/TLPN DI WHATSAPP AKI: 082~313~336~747

    Sebelum Gabung Sama AKI Baca Duluh Kata2 Yang Dibawah Ini
    Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini.!!
    1: Di kejar2 tagihan hutang
    2: Selaluh kalah dalam bermain togel
    3: Barang berharga sudah
    terjual buat judi togel
    4: Sudah kemana2 tapi tidak
    menghasilkan, solusi yang tepat.!!
    5: Sudah banyak dukun ditempati minta angka ritual belum dapat juga,
    satu jalan menyelesaikan masalah anda.!!
    Dijamin anda akan berhasil
    silahkan buktikan sendiri

    Angka:Ritual Togel: Singapura

    Angka:Ritual Togel: Hongkong

    Angka:Ritual Togel: Toto Malaysia

    Angka:Ritual Togel: Laos

    Angka:Ritual Togel: Macau

    Angka:Ritual Togel: Sidney

    Angka:Ritual Togel: Brunei

    Angka:Ritual Togel: Thailand

    " ((((((((((( KLIK DISINI ))))))))))) "

    BalasHapus

Posting Komentar