- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Menpan
RB, Tjahjo Kumolo |
Kabarnya pendaftaran CPNS 2021 dibuka pada April 2021.
Seleksi CPNS 2021 ternyata berbeda dari tahun-tahun sebelumnya
seperti CPNS 2017, CPNS 2018, dan CPNS 2019.
Perbedaan utamanya adalah dari model penentuan kuota dan
jumlah formasinya.
Pada akhirnya hal ini berdampak pada jumlah formasi jabatan
CPNS 2021.
Dilansir merdeka.com, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi atau Menpan RB Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah
sudah sepakat untuk mengurangi perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Bahkan, kata Tjahjo, Kemenpan RB tidak mengadakan rekrutmen
CPNS di tahun 2021 ini.
"Kementerian PAN-RB untuk 2021 dan banyak kementerian
tidak rekrut baru (CPNS)," kata Tjahjo Kumolo dalam rapat kerja bersama
dengan Komisi II DPR RI, di Jakarta, Senin (18/1/2021).
Jika memang ada kementerian atau lembaga terkait yang banyak
PNS sudah memasuki masa pensiun, ujar Tjahjo, tidak serta merta langsung
dilakukan rekrutmen baru.
Sebab, kata Tjahjo, rekrutmen baru kali ini tidak dihitung
berdasarkan jumlah pensiunan PNS.
"Misalnya yang pensiun 100 menerimanya tidak harus 100,
mungkin bisa 25-50 dengan berbagai inovasi-inovasi baru," kata dia.
Dia menambahkan, sejauh ini pemerintah juga masih menghitung
berapa jumlah kebutuhan CPNS tahun ini. Hitung-hitungan dilakukan masih
bersifat dinamis yakni 1,6 juta untuk tenaga administrasi.
"Ini akan dijawab oleh kementerian kemendikbud dan
mendagri termasuk tenaga guru ada 1 juta. Ada tambahan juga untuk dokter,
perawat, bidan dan juga tenaga penyuluh," kata dia.
APAKAH BISA DIGELAR SESUAI
PERKIRAAN JADWAL
Berikutnya, pertanyaan lain yang muncul adalahapakah CPNS
2021 dapat digelar sesuai jadwal perkiraan?
Sejauh ini Kemenpan RB dan BKN memperkirakan menyebut
pendaftaran CPNS 2021 akan dimulai antara bulan April, Mei, atau Juni 2021.
Cara mengetahui apakah bisa tepat waktu perkiraan adalah
dengan cara melihat apa yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Untuk mengetahui hal itu, Warta Kota akan menunjukkan data
dimulainya pelaksanaan CPNS tiga tahun ke belakang.
Ini setidaknya bisa jadi gambaran apakah dimulainya pendaftaran CPNS 2021 bisa
sebelum Juni atau tidak.
Dari tiga kali CPNS tahun sebelumnya, tidak pernah ada
pendaftara nCPNS dimulai sebelum bulan Juni.
Bahkan pendaftaran CPNS selalu meleset dari bulan perkiraan
awal.
Mari kita simak dari data dan fakta dari pelaksanaan CPNS
dalam tiga tahun belakangan.
Pada CPNS 2017, pendaftaran baru dimulai pada 11 September
2017.
Pada CPNS 2018, pendaftaran baru dibuka pada 26 September
2018.
Sedangkan pada CPNS 2019 pendaftara dimulai pada November
2019.
Uniknya, pada awalnya baik CPNS 2017, CPNS 2018, dan CPNS
2019, seluruhnya memperkirakan waktu pendaftaran bakal dimulai pada bulan Juni.
Melihat hal itu, sehingga selalu ada kemungkinan waktu
pendaftaran mundur 3 bulan atau 5 bulan dari waktu perkiraan awal.
Sehingga bisa diperkirakan pendaftaran CPNS 2021 sebenarnya
mungkin saja baru bisa antara bulan Juli, Agustus, September, Oktober, atau
November 2021.
Hal itu lantaran sampai saat ini sudah ada 3 perkiraan waktu
kapan pendaftaran CPNS 2021 dimulai, yakni bulan April, mei, atau Juni.
Sehingga jika ditarik mundur tiga sampai lima bulan, maka
pendaftaran CPNS 2021 bisa saja baru akan dibuka pada bulan Juli, Agustus,
September, Oktober, atau November 2021.
Ya, namun ini hanya perkiraan berdasarkan pengamalan
pelaksanaan CPNS tiga tahun belakangan.
DAFTAR INSTANSI DAN FORMASI JABATAN BERGAJI TINGGI
Selain menyiapkan diri, peminat CPNS 2021 pasti mulai
memikirkan berapa besaran gaji yang akan mereka terima di formasi jabatan dan
instansi yang mereka pilih.
Jika ini berpendapatan besar, kalian harus memilih instansi
dan formasi jabatan yang tepat.
Jangan sampai salah pilih.
Kesalahan pilih instansi dan formasi jabatan bisa berpengaruh
terhadap penghasilan.
Ya, Menjadi PNS memang bisa membuat seseorang lebih cepat
kaya.
Oleh karena itulah Warta Kota memberikan panduah cara memilih
instansi yang tepat agar kalian cepat jadi kaya.
Paling utama yang harus dicek adalah instansi dan kelas
jabatan formasi yang kalian pilih.
Karena kelas jabatan formasi nantinya akan berpengaruh
terhadap tunjangan kinerja yang diperoleh.
Selain itu, instansi tentu saja berpengaruh karena ada
instansi yang memang memilki standar tunjangan kinerja tinggi.
Lalu ada pula jabatan tertentu yang kelas jabatannya tinggi
sehingga pada akhirnya berpengaruh pada tunjangan kinerjanya.
Lalu instansi apa saja yang memiliki tunjangan kinerja PNS
tertinggi?
Ya, diketahui bahwa tunjangan kinerja PNS memang lebih besar
dari gajinya.
Baca juga: Sarjana Hukum Siap-Siap! Rekrutmen Calon Hakim
Kemungkinan Besar Dibuka Di CPNS 2021, Segini Gajinya
Gaji PNS golongan IIIA rata-rata ada di angkan Rp 2,4 juta.
Namun, tunjangan kinerjanya bisa beragam tergantung kemampuan
daerah dan instansi.
Oleh karena itu jika kalian mendaftar CPNS 2021 untuk
memperoleh pendapatan besar, maka jangan salah pilih instansi.
Inilah daftar instansi dengan tunjangan kinerja terbesar di
Indonesia :
1. Pemprov DKI Jakarta
Jika ingin berpenghasilan besar, maka lamarlah CPNS DKI
Jakarta pada CPNS 2021.
Tunjangan kinerja PNS golongan IIIA di Pemprov DKI bisa
mencapai Rp 8 juta bahkan lebih.
Artinya jika ditambah gaji pokok dan tunjangan lainnya,
seorang PNS baru golongan IIIA di Pemprov DKI bisa memperoleh take home pay
sebesar Rp 13 juta sampai Rp 15 juta.
Bayangkan, itu kalian peroleh ketika baru diangkat menjadi
PNS. Menggiurkan bukan.
2. Mahkamah Agung
Tunjangan kinerja di Mahkamah Agung juga tidak main-main.
Seorang PNS golonga IIIA di Mahkamah Agung bisa memperoleh
penghasilan.
PNS Mahkamah Agung golongan IIIA apabila jabatannya berada di
kelas jabatan ke 8, maka bisan memperoleh tunjangan kinerja sampai Rp 7 juta
sebulan.
Artinya jika ditambah gaji pokok dan tunjangan lainnya,
seorang PNS Mahkamah Agung bisa mendapat take home pay Rp 10 juta per bulan.
Tapi kalian harus perhatian kelas jabatan yang kalian lamar.
Analisis perkara peradilan di MA masuk kelas jabatan ke 7,
sehingga tunjangan kinerjanya hanya sekitar Rp 5,5 juta.
Jadi pilihlah jabatan yang kelas jabatannya ke 8 agar dapat
Tukin mencapai Rp 7 juta per bulan.
3. Pemprov Jawa Timur
Take home pay PNS Pemprov Jawa Timur yang baru masuk disebut
bisa mencapai Rp 12 juta.
4. Pemprov Kalimantan Timur
Begiutu juga Pemkot Kaltim, PNS golonga IIIA baru masuk bisa
memperoleh penghasilan Rp 12 juta per bulan.
5. Pemkot Bandung
Pemkot Bandung juga memiliki tunjangan kinerja yang besar
untuk PNS baru.
Sehingga PNS baru di sana bisa memperoleh take home pay
sampai Rp 12 juta per bulan.
TRIK LOLOS CPNS 2021
Para pelamar CPNS kerap bingung apakah harus memilih formasi
jabatan yang kuotanya besar atau kecil.
Kebingungannya adalah soal persaingannya, apakah lebih berat
di formasi jabatan yang kuotanya banyak atau sedikit.
Para pelamar CPNS 2021 juga pasti akan mengalami kebingungan seperti ini.
Sebagai contoh, pada CPNS 2019 terdapat banyak formasi untuk
lulusan SMA.
Di Kemenkumham, formasi untuk lulusan SMA kuotanya cenderung
besar, mencapai ribuan.
Tetapi di Kementerian KLHK, formasi untuk lulusan SMA
cenderung sedikit. Kuotanya paling hanya 1 untuk setiap balai taman nasional.
Begitu juga untuk formasi sarjana hukum. Di Mahkamah Agung,
kuota formasi jabatan yang menerima lulusan hukum bisa mencapai 200 kursi untuk
satu formasi jabatan.
Sementara di instansi lain baik pemda, pemprov, maupun
kementerian penerimaan kuota untuk sarjana hukum di tiap formasi jabatan hanya
berkisar antara 1 kursi sampai 9 kursi.
Ya, lalu para pelamar CPNS pasti bingung harus mendaftar
instansi mana jika dihadapkan demikian.
Mari kita simak beberapa datanya.
Jabatan pengelola bantuan hukum di Kemenkumham di mana
kuotanya adalah 79 kursi, nilai akhir tertinggi 82.800, dan terendah yang lulus
atau urutan ke 79 adalah 75.560.
Formasi jabatan analis hukum direktorat tindak pidana dengan
kuota 3 kursi, pelamar nilai tertinggi adalah 75.320, dan terendah adalah
68.000
Formasi analis perkara peradilan mahkamah agung dengan kuota
262 kursi, skor tertinggi adalah 93.560, dan skor terendah yang lulus atau
urutan 262 adalah 65.920.
Namun, Analis Hukum Kementerian KLHK penempatan Balai
Pengamanan dan penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan wilayah Maluku
dengan jumlah kuota 1 kursi, skor pelamar yang lulus hanya 50.760.
Bahkan di beberapa jabatan polisi kehutanan, ada yang skor
lulusnya hanya 64, tetapi penempatannya di luar pulau jawa.
Data ini mengartikan bahwa sebaran angka kelulusan sangat
beragam. Jika beruntung, anda bisa mendapat saingan lemah, jika sedang kurang
beruntung, anda bisa memperoleh saingan ketat.
Sementara itu, untuk lulusan SMA, jabatan penjaga tahanan
pria dengan kuota 50 kursi untuk lokasi penempatan Kepulauan Riau, nilai tertinggi
adalah 80.220, dan nilai terendah atau ranking ke 50 adalah 69.505.
Jabatan penjaga tahanan pria dengan kuota 65 kursi untuk
penempatan Kanwil Kemenkumham Banten, nilai tertinggi adalah 85.350, dan
terendah dengan urutan 65 skornya adalah 69.215.
Dari angka ini terlihat bahwa peserta urutan terbawah yang
lulus pun skornya tidak tinggi.
Skor 69 di seleksi CPNS tergolong tidak terlalu tinggi dan
mudah untuk dicapai.
Artinya para pelamar CPNS hanya perlu mempersiapkan diri
semaksimal mungkin untuk melewati seluruh tes dengan baik.
INSTASI DENGAN SKOR RENDAH
Selain itu, para pelamar CPNS 2021 harus punya taktik dan
strategi untuk memilih formasi dan instansi. Ya, pasti ada cara jitu lolos CPNS
2021.
Sebab hal itu akan menentukan seberapa besar peluang lolos
kalian.`
Salah satu caranya adalah dengan menganalisa hasil akhir CPNS
2019 di tiap-tiap kabupaten, kota, maupun instansi.
Hal itu akan memperlihatkan kemampuan para pelamar dari tahun
ke tahun lewat skor SKD, SKB, dan hasil akhirnya.
Untuk provinsi Jawa Barat, pantauan Warta kota, ada beberapa
kabupaten yang memiliki nilai hasil akhir cukup rendah apabila dibandingkan
daerah lainnya.
Beberapa wilayah itu, antara lain :
1. Kabupaten Pangandaran
Mereka yang lulus CPNS 2019 di Kabupaten Pangandaran
cenderung memiliki nilai akhir rendah.
Contohnya di formasi Analis Peraturan Perundang-Undangan,
pelamar yang lolos hanya memiliki skor akhir 64..160.
Begitu juga di formasi Pengelola Penyelenggaraan Diklat, skor
peserta yang lolos paling tinggi adalah 58.360.
Selain itu, di jabatan pengelola keuangan skor tertingginya
hanya 62.240.
Sedangkan formasi jabatan analis budaya skor tertingginya
hanya 65.040.
Lalu di formasi jabatan pengelola pemberantasan penyakin
menular, skor tertingginya pun hanya 58.280.
Ya, melihat ini, tampaknya CPNS 2019 Kabupaten Pangandaran
patut jadi incaran untuk dilamar.
2. Kabupaten Tasikmalaya
Kabupaten Tasikmalaya juga menjadi salah satu kabupaten yang
banyak CPNS yang lulus memiiki skor tak terlampau tinggi, khusus pada CPNS
2019.
Misalnya di formasi Analis Pembangunan, nilai akhir tertinggi
hanya 53.720.
Lalu formasi Analis peraturan perundang-undangan, skor
tertinggi yang lulus hanya 60.120.
3. Kabupaten Garut
Kabupaten Garut pun di beberapa formasi memiliki skor yang
tidak tinggi.
Contohnya adalah formasi jabatan analis perencanaan di mana
skor peserta yang lolos hanya 57.480.
Berikutnya di formasi jabatan analis perencanaan anggaran,
skor tertinggi yang lulus adalah 71.720, tetapi yang lolos kedua nilainya
61.160.
Begitu juga di formasi jabatan penyusun program anggaran dan
pelaporan, nilai peserta yang lolos hanya 64.920.
Sedangkan di formasi jabatan analis sistem informasi nilai
akhir tertinggi atau peserta yang lolos hanya 62.040 dan 61.920.
Ya, artinya para pelamar CPNS 2021 yang sudah sangat ingin
lolos, sebaiknya benar-benar menganalisa terlebih dulu formasi jabatan atau
instansi yang ingin kalian tuju.
Lalu berikutnya sesuaikan dengan kemampuan, caranya adalah
dengan berlatih dan menghitung skor sendiri.
Dengan cara itu maka kalian akan tahu lebih awal apakah
mungkin lolos atau tidak.
INI 3 HAL YANG BELUM DIPUTUSKAN
DALAM CPNS 2021
Sementara itu, pelaksanaan CPNS 2021 disebut akan dimulai
antara April, Mei, dan Juni 2021.
Untuk mengikuti seleksi CPNS 2021, para calon peserta butuh
tahu berbagai hal secara rinci.
Tapi sampai saat ini segala hal tentang CPNS 2021 memang
belum rinci.
Sebab ada sejumlah hal penting yang memang belum diputuskan.
Apa saja hal penting yang belum diputuskan terkait CPNS 2021?
1. Ketentuan Syarat Akreditasi
Setiap tahun, setiap instansi memiliki syarat berbeda-beda
menyangkut akredit program studi.
Ada yang meminta minimal akreditas B, ada juga yang meminta
cukup terakreditas BAN-PT.
Salah satu instansi yang meminta syarat akreditasi B adalah
Kejaksaan Agung.
Sementara instansi yang meminta syarat cukup terakreditasi
cukup banyak , terutama di Pemda maupun Pemprov DKI.
Nah, untuk CPNS 2021, hal ini belum diketahui.
Kepala BIro Humas BKN, Paryono, mengatakan, hal itu belum
bisa dipastikan lantaran Permenpannya belum keluar.
"Ini aturannya (Permenpan) belum keluar, jadi kita lihat
saja nanti aturannya seperti apa," kata Paryono ketika dihubungi Warta
Kota, Sabtu (9/1/2021).
2. Nilai CPNS 2019 Bisa Dipakai Lagi atau tidak
Pada CPNS 2019, para pelamar CPNS 2018 yang berstatus P1/L
diperbolehkan tidak mengikuti SKD dan menggunakan skor SKD pada CPNS 2018.
Nah, aturan ini cukup menguntungkan bagi mereka yang
memperoleh nilai SKD cukup besar pada CPNS 2018.
Tentu saja para pelamar CPNS 2019 yang memiliki skor SKD
besar pun menginginkan hal ini kembali diperbolehkan pada CPNS 2021.
"Ini juga nanti akan diatur, seperti yang sebelumnya
diatur dalam Permenpan," kata Paryono.
3. Formasi CPNS
Kepala BKN Bima Haria Wibisana yang mengungkapkan, ada
beberapa tahapan yang harus diberlakukan terlebih dahulu sebelum tes CPNS 2021
dilaksanakan.
"Pertama, daerah atau instansi perlu menghitung ulang
kebutuhan cpns nya untuk 5 tahun," kata Bima dalam sebuah jumpa pers
secara virtual, beberapa hari lalu.
"Setelah mereka mengetahui kebutuhan untuk 5 tahun itu,
mereka membaginya dalam periode tahunan," lanjut Bima.
"Jadi tidak hanya sekedar membagi 5, tapi tahu berapa
tahun pertama, kedua, dan tahun kelima," jelas Bima
Hal itu diperlukan karena saat ini banyak sekali CPNS atau
PNS yang meminta pindah lokasi sehingga kebutuhan di masing-masing instansi
jadi berubah
Setelah setiap instansi melaporkan kebutuhan formasi itu
kepada Kemenpan RB, maka baru bisa ditetapkan formasinya.
Bima memperkirakan formasi sudah bisa ditetapkan pada Mei
2021. oleh karena itu, ujar Bima, untuk pelaksanaan tesnya diperlukan waktu
paling lambat juni sudah harus dimulai.
"Hal itu agar bulan Desember 2021 sudah bisa
diselesaikan seluruh prosesi CPNSnya," kata Bima
Bima mengaku cukup percaya diri untuk menyelenggarakan CPNS
2021 di tengah pandemi covid-19.
Hal itu lantaran saat CPNS 2019, tidak ada satupun lokasi
penerimaan CPNS 2019 di Indonesia yang menjadi klaster covid-19.
Hal itu pertanda penerapan protokol kesehatan berjalan baik,
sebab pada SKB CPNS 2019, pihaknya tetap memperbolehkan peserta yang suhu
badannya tinggi, reaktif, bahkan positif untuk tetap mengikuti SKB CPNS 2019.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar