EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Bupati Titu Eki Kaget Soal Tanah Bendungan Raknamo Masih Ada Kendala

Bendunga Raknamo, di Kabupaten Kupang


Bupati Kupang, Dr. Ayub Titu Eki kaget ketika diberitahu soal kehadiran Bendungan Raknamo masih menyimpan persoalan teknis menyangkut tanah. Bupati Titu Eki tidak pernah diberitahu soal itu sehingga dirinya berpikir semuanya aman-aman saja.
Titu Eki ketika dimintai komentarnya soal kehadiran Bendungan Raknamo, Senin (4/6/2018) menjelaskan, keberadaan bendungan itu yang diketahuinya tinggal menunggu proses pemanfaatannya. Sejauh ini dirinya tidak mengetahui soal ada kendala teknis menyangkut tanah.
"Kalau soal tanah saya tidak tahu. Kalau ada kendala teknis soal tanah harusnya saya diberitahu sehingga bisa diselesaikan. Ini karena mereka mau jalan sendiri jadi saya tidak tahu kalau ada kendala. Saya tidak mungkin jawab apa yang adik-adik wartawan pung pertanyaan kalau tidak ada laporan dari yang urus bendungan itu," katanya.
Sebelumnya, -Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ir. Faryi Francis mengungkapkan, terkait dengan kehadiran Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, dirinya mendapat kabar ada terkendala teknis soal pemanfaatannya. Ada pihak tertentu yang masih mempermasalahkan sehingga diharapkan Pemerintah NTT mengambil langkah penyelesaian sehingga kehadiran bendungan itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga di daerah ini.
Fary Francis kepada wartawan usai mengikuti Liturgi HUT Oemathonis Noesinas ke 47 termasuk pembukaan lomba paduan suara dan solo dan syukuran panen di Kecamatan Nekamese, Minggu (3/6/2018).
Fary mengatakan, dirinya selaku wakil rakyat NTT di DPR RI yang kini dipercayakan menjadi Ketua Komisi V memiliki perhatian serius terhadap persoalan infrastruktur di daerah ini. Berbagai upaya dilakukan untuk meyakinkan pemerintah pusat bahwa NTT sangat membutuhkan air dan kini sudah ada langkah nyata dengan dibangun bendungan raksasa.
Saat ini bendungan yang sudah terselesaikan adalah Bendungan Raknamo tetapi untuk pemanfaatannya masih ada kendala dimana ada sebagian warga mempermasalahkan. Terhadap hal ini tentu tugas pemerintah Provinsi NTT melakukan pendekatan di lapangan agar bisa diselesaikan secara baik.
"Saya dapat informasi kalau ada kendala soal tanah. Ada sebagian warga yang tidak puas. Saya kira hal teknis ini harus diselesaikan. Sekarang bendungan sudah ada, mau dimanfaatkan tapi masih ada hambatan. Kalau tanah sudah diselesaikan dipikirkan lagi soal pemanfaatan untuk lahan garapan," katanya.

Sumber:

Komentar