- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pemerintah Provinsi NTT sudah
mengalokasikan anggaran senilai Rp 250 miliar untuk pembangunan infrastruktur
jalan menuju wilayah Amfoang, Kabupaten Kupang.
"Ya, tahun 2019 kita mulai kerjakan. Kita alokasikan Rp 250 miliar.
Kita harus bangun, itu tugas kita," kata Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat
saat ditemui seusai membuka kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas PLD di
Hotel Sasando Kupang, Senin (8/10/2018).
Secara administratif, wilayah Amfoang terbagi atas enam kecamatan, yaitu
Amfoang Selatan dengan ibu kota Lelogama, Amfoang Barat Laut (Manubelon),
Amfoang Utara (Naikliu). Selain itu, Amfoang Barat Laut (Soliu), Amfoang Timur
(Oepoli), dan Amfoang Tengah dengan ibu kota Fatumon.
Sebelumnya, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi mengatakan, sudah
menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa NTT membutuhkan infrastruktur
jalan, listrik dan air. Jokowi merespon dengan menginstruksi beberapa Menteri
membantu NTT.
"Saya bilang Pak Presiden kami butuh sekali infrastruktur terlebih
jalan, listrik dan air. Pak Viktor sudah mempromosikan Jala, jalan, listrik dan
air. Kemarin Presiden langsung panggil beberapa menteri supaya bisa membantu
NTT," ujar Josef seusai dilantik, awal September 2018 lalu.
"Tidak ada lagi konsep tiap kabupaten dikerjakan 1-2 km per tahun.
Tahun depan, kami selesaikan jalan Amfoang (Kabupaten
Kupang). Tahun berikutnya jalan Elar (Manggarai Timur)," kata Josef saat
mengunjungi Uskup Maumere, Mgr. Gerulfus Kherubim Parera, SVD, Sabtu (8/9/2018)
siang.
Josef menyatakan tingkat kerusakan kecil diserahkan kepada pemerintah
kabupaten untuk menyelesaikan. Ia menyebut ada skema PINA, KPPU, DAU, NSI dan
DAK yang bisa dimanfaatkan menyelesaikan ruas jalan yang rusak.
DPRD Kabupaten Kupang
mengapresiasi program Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat menyelesaikan
permasalahan infrastruktur jalan nasional di wilayah Amfoang,
Kabupaten Kupang. Apabila terealisasi, maka Amfoang tidak
lagi terisolasi.
Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Yoseph Lede menyatakan salut atas gebrakan
besar yang dilakukan Gubernur Viktor.
Prioritaskan penuntasan jalan nasional membuat
masyarakat senang dan bahagia. Menurutnya, selama ini masalah utama yang
dirasakan warga Amfoang soal jalan, di mana
setiap tahun pengerjaannya hanya beberapa kilometer.
"Kami di lembaga dewan
sangat dukung rencana penuntasan jalan poros tengah di Amfoang.
Jalan itu tidak bisa hanya mengandalkan APBD, dan kalau Pak Gubernur sudah
menyatakan bahwa akan menuntaskan persoalan ini dengan dukungan dana dari pusat
tentu ini luar biasa," kata Yoseph, saat dihubungi Senin (8/10/2018).
Menurut dia, dampak ikutan dari pembuatan jalan ini tentu pada
perekonomian warga. Warga bisa menjual hasil pertanian dan perkebunan dengan
cepat tanpa melihat musim kemarau ataupun hujan karena akses jalan sudah bagus.
"Kita tentu harapkan dari tahun ke tahun pengaspalan jalan ke Amfoang jangan
lagi cuma satu dua kilometer, tapi bisa lebih dari itu dan permanen. Ini saya
kira mimpi warga selama ini sudah jadi kenyataan," ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten Kupang asal Amfoang,
Daud Ulu menyampaikan terima kasih atas rencana Gubernur NTT untuk
menyelesaikan infrastruktur jalan ke Amfoang.
Daud mengungkapkan, selama ini wilayah Amfoang betul-betul
terisolasi, apalagi saat musim hujan tiba. Untuk itu, apa yang menjadi harapan
warga selama ini agar jalan bisa diaspal segera terwujud.
"Kami sangat gembira dan berterima kasih buat Pak Gubernur. Ini
sejalan dengan janji politik pada kampanye beberapa waktu lalu bahwa akan
memperhatikan akses jalan di Amfoang kini
mulai terjawab. Ini tentu sangat membantu warga dalam akses perekonomian,"
kata Daud.
Politisi PKPI ini berharap perbaikan jalan ke Amfoang segera
tuntas, apalagi memiliki akses ke wilayah perbatasan dengan Timor Leste. Dengan
memiliki jaringan yang cukup baik dengan pemerintah pusat, Daud menaruh harapan
besar kepada Gubernur NTT agar persoalan jalan ini pasti akan tuntas selama
masa kepemimpinannya lima tahun ke depan.
Anggota Komisi IV DPRD NTT, Jefri
Un Banunaek mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT diminta memrioritaskan
pembangunan ruas jalan provinsi dari Kabupaten TTS -Kabupaten Kupang, tepatnya
di perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Akses jalan ini dibuka agar dapat
memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
Menurut Jefri, ruas jalan menuju jalur perbatasan tepatnya di Amfoang Timur,
Kabupaten Kupang masih sangat memprihatinkan. Karena itu, pemerintah harus
memrioritaskan ruas jalan ini. "Memang status jalan dari SoE ke Amfoang Timur
melalui Kapan-Oepoli adalah jalan provinsi sesuai SK Gubernur NTT Nomor
256/Kep/Hk/2017," katanya.
Politisi PKPI NTT ini merincikan, ruas jalan itu mulai dari SoE-Kapan,
Jalan Gunung Mutis, Jalan Gunung Mollo, Kapan-Batas Kabupaten TTU, Simpang
Niki-Niki-Oinlasi-Oinlasi-Anin-Boking.
Sedangkan dari ruas jalan yang
bisa menghubungkan TTS-Amfoang Timur, Kabupaten Kupang bisa melalui
Kapan-Nenas, Nenas -Sutual, Sutual-Noelelo.
"Jika ingin mendapatkan jalur yang dapat langsung membuka akses dari
SoE-Amfoang Timur, maka bisa melalui ruas jalan provinsi, SoE-Kapan,
Kapan-Nenas, Nenas-Sutual dan Jalaur Sutual-Noelelo. Totalnya sekitar 67.13
kilometer," ujarnya.
Dikatakannya, dengan membuka akses ini, masyarakat
yang sebelumnya terkesan terisolasi di wilayah dekat perbatasan akan merasa
terjangkau. "Wilayah ini ada potensi ekonomi, ada juga potensi wisata
alam. Karena itu bagi saya, jika pemerintah memrioritaskan ruas jalan ini, maka
akan berdampak pula bagi masyarakat setempat," imbuhnya.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Mantaap
BalasHapus